TANJUNG REDEB – Pesawat Lion Air akhirnya resmi beroperasi di Bandara Kalimarau mulai Rabu (9/9). Penerbangan perdana dengan pesawat Boeing 737-800NG (Next Generation), itu mendarat mulus di Bandara Kalimarau.
Pendaratan ini disambut jajaran Unit Penyelenggara Bandar Udara (UPBU) Kelas II Kalimarau. Acara penyambutan dilakukan secara sederhana, hal ini dikarenakan, Berau dalam situasi Covid-19.
Dijelaskan General Manajer Lion Air Grup, Boentoro Suharianto, untuk jenis Boeing 737-800 merupakan tipe paling besar di kelasnya, dengan kapasitas penumpang mencapai 189 orang. Penerbangan dilakukan pertama kali dari Bandara Sultan Aji Muhammad Sulaiman Sepinggan Balikpapan, dengan membawa penumpang sekitar 50 persen sesuai dengan prosedur protokol kesehatan yang berlaku bagi maskapai.
“Melihat antusiasme penumpang, kami yakin akan memenuhi harapan para penumpang, dengan menyediakan fasilitas dan juga kabin pesawat yang membuat nyaman penumpang,” ujarnya saat berbincang dengan Berau Post, kemarin (9/9) .
Bahkan, dijelaskan Boentoro, yang juga pilot dari Boeing 737-800, Lion Air Grup memiliki promo yang cukup terjangkau. Yakni rute Berau-Surabaya hanya dengan Rp 400 ribu. “Iya promo ini berlaku sudah sejak mendarat di Berau,” ungkapnya.
Disinggung mengapa memilih Berau, ia menuturkan, Berau merupakan salah satu tujuan wisata nasional dan juga internasional. Hal ini terbukti dengan masuknya Pulau Derawan dan juga terumbu karangnya dalam destinasi wisata internasional. Hal inilah yang mendorong Lion Air menjajaki Berau.
“Berau punya keindahan pantainya, bahkan keindahan surga bawah lautnya sudah diakui dunia. Inilah alasan mengapa memilih Berau,” katanya.
Lebih lanjut, ia menuturkan, awalnya Boeing 737-800 hendak masuk ke Berau pada April lalu. Namun kondisi Covid-19, maka diundur hingga September 2020. Pihaknya juga tak ingin menyebarkan Covid-19 jika masuk ke Berau dalam masa pandemi. “Tidak apa-apa ditunda, yang jelas, kami berdoa agar masalah Covid-19 di Berau segera tuntas,” ungkapnya.
Dari sektor perekonomian, Boentoro yakin masuknya Lion Air akan membantu perekonomian Berau. Pasalnya dengan kapasitas penumpang mencapai 189 orang, tentu perputaran uang akan cepat. Selain itu, pihaknya juga meyakinkan akan membantu promosi pariwisata baik Maratua maupun Derawan.
“Kami lihat dulu kondisi pasar. Mungkin ke depan nanti akan ditingkatkan menjadi dua kali penerbangan dalam sehari. Tapi kita optimistis bahwa potensi pasar akan membaik karena tujuan wisata yang bagus,” bebernya.
Usai membuka penerbangan di Kabupaten Berau, pihaknya akan membuka rute baru ke Bandung, Jawa Barat. Namun, tentunya melihat kondisi terlebih dahulu. Bahkan Boentoro mengaku, pihaknya tengah menyiapkan terobosan terbaru. Namun, tetap dalam protokol kesehatan yang sudah ditetapkan oleh pemerintah.
“Semua pesawat akan dilengkapi dengan High Efficiency Particulate Air Filter (HEPA), filter air yang sangat canggih yang biasa digunakan di rumah sakit di tempat pembedahan. Alat tersebut menyerap dan mampu memfilter udara sampai dengan 99,99 persen. HEPA juga mampu menyerap partikel dari ukuran 0,1 sampai 0,3 mikron. Bakteri dan virus itu ukurannya berkisar antara 0,125 hingga 0,3,” pungkasnya. (hmd/s/har)