PROKAL.CO,
TANJUNG REDEB – Pemerintah Kabupaten Berau terus berupaya meningkatkan Pendapatan Asli Daerah (PAD) dari sektor pariwisata.
Kepala Dinas Kebudayaan dan Pariwisata (Disbudpar) Berau, Masrani mengatakan, sektor pariwisata saat ini menjadi penyumbang PAD tertinggi ketiga setelah sektor pertambangan batu bara dan perkebunan kelapa sawit. Bahkan ke depan ia menyebut bisa menjadi penyumbang utama PAD.
Pada 2019 lalu, sektor pariwisata mampu menyumbangkan PAD hingga Rp 39 miliar. Ia pun menargetkan tahun depan PAD dari sektor ini meningkat 40 persen. “Jika kondisi normal bisa saja capai 50 persen. Apalagi kami bersama Bapenda akan segera menerapkan retribusi di semua objek wisata. Selain untuk ke daerah, dampaknya juga untuk masyarakat,” jelas Masrani, kemarin (16/9).
Karena itu, untuk mendongkrak PAD dari sektor ini, salah satu yang menjadi fokus pembenahan yakni fasilitas objek wisata. Dengan fasilitas yang memadai, ia yakni objek wisata di Kabupaten Berau mampu menarik wisatawan dalam jumlah besar.
“Fasilitas harus lebih dilengkapi lagi. Apalagi Pulau Kakaban kini menjadi pulau terbaik nomor satu di dunia. Bahkan di sana nanti setelah disetujui dari pusat itu akan dibangun dua pelabuhan permanen. Dari sisi utara dan selatan,” ujar Masrani. “Selain Pulau Kakaban, pelabuhan permanen juga akan dibangun di Pulau Sangalaki dan Pulau Kaniungan,” imbuhnya.
Disebutkan Masrani, saat ini terdata sebanyak 172 objek wisata di Kabupaten Berau. Sementara objek wisata unggulan sudah ada 11 objek bertaraf internasional. Sehingga ia yakini sektor pariwisata bisa menjadi penyumbang PAD tertinggi jika pengelolaannya betul-betul dimaksimalkan. “Memang sektor pariwisata sempat turun hingga 70 persen akibat dampak Covid-19. Namun setelah dibuka kembali, perlahan naik,” jelasnya.