Dongkrak PAD dari Sektor Pariwisata

- Kamis, 17 September 2020 | 19:55 WIB
MAKSIMALAKN PARIWISATA: Sektor pariwisata menjadi salah satu penyumbang PAD terbesar untuk Berau. Sehingga diupayakan meningkat melalui penerapan Perda tentang Retribusi Tempat Rekreasi dan Olahraga.
MAKSIMALAKN PARIWISATA: Sektor pariwisata menjadi salah satu penyumbang PAD terbesar untuk Berau. Sehingga diupayakan meningkat melalui penerapan Perda tentang Retribusi Tempat Rekreasi dan Olahraga.

TANJUNG REDEB – Pemerintah Kabupaten Berau terus berupaya meningkatkan Pendapatan Asli Daerah (PAD) dari sektor pariwisata.

Kepala Dinas Kebudayaan dan Pariwisata (Disbudpar) Berau, Masrani mengatakan, sektor pariwisata saat ini menjadi penyumbang PAD tertinggi ketiga setelah sektor pertambangan batu bara dan perkebunan kelapa sawit. Bahkan ke depan ia menyebut bisa menjadi penyumbang utama PAD.

Pada 2019 lalu, sektor pariwisata mampu menyumbangkan PAD hingga Rp 39 miliar. Ia pun menargetkan tahun depan PAD dari sektor ini meningkat 40 persen. “Jika kondisi normal bisa saja capai 50 persen. Apalagi kami bersama Bapenda akan segera menerapkan retribusi di semua objek wisata. Selain untuk ke daerah, dampaknya juga untuk masyarakat,” jelas Masrani, kemarin (16/9).

Karena itu, untuk mendongkrak PAD dari sektor ini, salah satu yang menjadi fokus pembenahan yakni fasilitas objek wisata. Dengan fasilitas yang memadai, ia yakni objek wisata di Kabupaten Berau mampu menarik wisatawan dalam jumlah besar.

“Fasilitas harus lebih dilengkapi lagi. Apalagi Pulau Kakaban kini menjadi pulau terbaik nomor satu di dunia. Bahkan di sana nanti setelah disetujui dari pusat itu akan dibangun dua pelabuhan permanen. Dari sisi utara dan selatan,” ujar Masrani. “Selain Pulau Kakaban, pelabuhan permanen juga akan dibangun di Pulau Sangalaki dan Pulau Kaniungan,” imbuhnya.

Disebutkan Masrani, saat ini terdata sebanyak 172 objek wisata di Kabupaten Berau. Sementara objek wisata unggulan sudah ada 11 objek bertaraf internasional. Sehingga ia yakini sektor pariwisata bisa menjadi penyumbang PAD tertinggi jika pengelolaannya betul-betul dimaksimalkan. “Memang sektor pariwisata sempat turun hingga 70 persen akibat dampak Covid-19. Namun setelah dibuka kembali, perlahan naik,” jelasnya.

Di tengah meningkatnya kembali kasus Covid-19 saat ini, disebut Masrani, pihaknya akan melakukan evaluasi dan melihat perkembangan. Jika memang harus ditutup kembali, pihaknya memastikan akan mengeluarkan edaran penutupan objek wisata. “Jika memang kembali mengalami dampak yang cukup besar sudah pasti akan kita tutup kembali semua objek wisata di Berau ini,” terangnya.

Dikonfirmasi terpisah, Kepala Bapenda Berau, Sri Eka Takarianti menjelaskan, PAD di sektor pariwisata memang dinilai mampu meningkatkan pendapatan daerah. Salah satu pendukungnya melalui pajak restoran dan hotel. Namun khusus dari wisatanya, belum ada kontribusinya.

Tetapi kata Sri Eka, ke depan objek wisata ini akan berkontribusi besar seiring diterapkannya retribusi objek wisata. Retribusi objek wisata ini telah diatur melalui Peraturan Daerah Kabupaten Berau Nomor 8 Tahun 2019 tentang Retribusi Tempat Rekreasi dan Olahraga. Payung hukum itupun sudah siap untuk ditindaklanjuti. “Sementara memang belum bisa dilakukan pungutan,” katanya, kemarin. “Di dalam Perda Nomor 8 Tahun 2019 ini, ada 12 objek wisata yang dipungut retribusinya nanti,” imbuhnya.

Menurutnya, retribusi wisata itu rencananya diterapkan mulai 2021 mendatang. Tetapi dari 12 objek yang diatur retribusi, sementara hanya tiga yang dijalankan terlebih dahulu. Yakni Museum Gunung Tabur, Museum Sambaliung, dan Labuan Cermin.

“Karena objek wisata di Berau cukup banyak, jadi bertahap. Bisa jadi nanti ditambahkan dalam Perda. Sehingga PAD dari  sektor wisata ini bisa menjadi penyumbang terbesar,” jelasnya. “Apalagi perda ini dibuat antara eksekutif dan legislatif. Artinya sudah kesepakatan untuk melaksanakan,” pungkasnya. (mar/har)

Editor: uki-Berau Post

Tags

Rekomendasi

Terkini

Camat Samboja Barat Tepis Isu Dugaan Pungli PTSL

Kamis, 25 April 2024 | 18:44 WIB

Sembilan Ribu Anak di PPU Diberi Seragam Gratis

Kamis, 25 April 2024 | 18:00 WIB

Pemkot Balikpapan Didesak Fasilitasi Pom Mini

Kamis, 25 April 2024 | 10:00 WIB

HIMASJA Soroti Dugaan Pungli PTSL di Samboja

Rabu, 24 April 2024 | 09:37 WIB
X