Derawan Jadi Destinasi Wisata Prioritas

- Jumat, 18 September 2020 | 19:23 WIB
DERAWAN REBOUND: Wakil Bupati Berau hadiri acara Derawan Rebound Destinasi Pariwisata Era New Normal, di Pantai Kiani, Pulau Derawan, kemarin.
DERAWAN REBOUND: Wakil Bupati Berau hadiri acara Derawan Rebound Destinasi Pariwisata Era New Normal, di Pantai Kiani, Pulau Derawan, kemarin.

TANJUNG REDEB - Pulau Derawan dan sekitarnya masuk dalam prioritas baru nasional Rencana Pembangunan Jangka Menengah Nasional (RPJMN) 2020-2024 oleh Kementerian Pariwisata dan Ekonomi Kreatif Republik Indonesia. Hal ini pun ditindaklanjuti melalui program Derawan Rebound Destinasi Pariwisata Era New Normal, di Pantai Kiani, Pulau Derawan, Kamis (17/9).

Direktur Pengembangan Destinasi Regional III Kementerian Pariwisata dan Ekonomi Kreatif, Wawan Gunawan mengatakan, kegiatan Derawan Rebound ini sebagai bentuk penguatan Sapta Pesona dan Revitalisasi Amenitas di daya tarik wisata yang ada di Kabupaten Berau. Tentunya dengan melibatkan pekerja dan pelaku usaha di bidang pariwisata dan ekonomi kreatif.

“Kegiatan ini dalam rangka menyambut kesiapan sektor pariwisata Kalimantan Timur menghadapi Era New Normal. Diinisiasi oleh Kementerian Pariwisata dan Ekonomi Kreatif, melalui Deputi Bidang Pengembangan Destinasi dan Infrastruktur,” ujarnya, kemarin (17/9).

Wawan mengaku, kehadiran Kementerian Pariwisata tak lain untuk mengapresiasi atas ditetapkannya Pulau Derawan sebagai destinasi pariwisata. Sehingga pihaknya perlu menyaksikan langsung kesiapan destinasi Pulau Derawan dalam menyambut era new normal. “Khususnya terhadap penerapan protokol kesehatan. Kemudian kesiapan masyarakat bagaimana nanti ketika new normal kembali. Karena objek wisata ini sudah pasti akan mendapat kunjungan kembali dari wisatawan lokal hingga mancanegara,” jelasnya.

Menurutnya destinasi wisata tentu sangat perlu menyiapkan segala sesuatu menyambut era ini. Sehingga pihaknya melakukan pendampingan kepada pemerintah daerah serta pelaku pariwisata di destinasi Pulau Derawan dan sekitarnya. “Kehadiran kami ini juga untuk mencari data terkait potensi alam baik di darat maupun di bawah laut destinasi wisata di Berau. Sehingga menjadi bahan dasar kami untuk mengolah lagi di Kemenpar menjadi program-program berikutnya,” katanya.

“Jadi ini bukan hanya sekadar Rebound, tetapi perlu adanya tindak lanjut ke depan seperti apa. Yang bisa disinergikan antara Kemenpar dengan pemerintah daerah, serta pihak swasta,” imbuhnya.

Sinergitas yang diperlukan lanjut Wawan, tidak hanya Kemenpar maupun Dinas Pariwisata. Karena pengembangan wisata nantinya juga bisa menarik jaringan-jaringan lainnya. “Ini adalah peluang yang sangat besar, ketika Pulau Derawan ditetapkan dalam RPJMN 2020-2024 sebagai destinasi wisata prioritas. Tentu ini menjadi bentuk perhatian Kemenpar,” tegasnya.

Menurutnya, masuknya Pulau Derawan dalam destinasi wisata prioritas perlu didukung pemerintah daerah dan masyarakat. “Masyarakat dan pemerintah di sini tidak hanya sebagai penjaga warung. Mesti jemput bola. Pusat sudah menetapkan, jadi tinggal kesigapan daerah saja lagi. Berkomitmen untuk membangkitkan pariwisata ini,” ucapnya.

“Selanjutnya kami akan kontrol kembali dan mengevaluasi seperti apa kesiapan daerah. Kemenpar tidak janji, tetapi kami siap mendukung dan membantu daerah jika siap menetapkan pariwisata sebagai leading sektor kemajuan dan kesejahteraan masyarakat,” sambungnya.

Melihat dari rebound ini, Wawan menjelaskan yang menjadi perhatian adalah harus meyakinkan kepada wisatawan baik nusantara dan mancanegara soal kepastian keamanan dan sehat. Karena soal keindahan sudah tidak diragukan lagi. “Artinya bagaimana cara kita untuk meyakinkan dunia bahwa pariwisata di Indonesia khususnya Berau siap terhadap protokol kesehatan,” pungkasnya.

Wakil Bupati Berau Agus Tantomo menerangkan, Program Rebound ini sebagai tindak lanjut penetapan Derawan menjadi prioritas baru. Program Derawan Rebound ini juga menyesuaikan dengan keadaan pandemi Covid-19 saat ini, sehingga memberikan kesadaran kepada pengelola pariwisata terkait kesiapan protokol kesehatan. “Di tengah pandemi ini salah satu standar tempat wisata itu adalah protokol kesehatan,” jelas wabup.

Dikatakan Agus Tantomo, perlu dipahami bahwa cara pandang wisatawan saat ini sudah berubah. Bukan sekadar indah dan nyaman lagi, melainkan ada standar penanganan Covid-19 yang perlu dijalankan secara disiplin. Terlebih lanjut Agus, jika sudah ditetapkan sebagai prioritas nasional tentu akan ada konsekuensi. Seperti adanya bantuan anggaran-anggaran dari APBN. Kemudian, diundang jika ada program-program promosi terutama saat ada pameran di luar negeri.

“Tentu dari Pemda sendiri harus melakukan penyesuaian. Jika dulu harus berusaha sendiri, kini sudah bersinergi dengan Kemenpar. Sehingga harus ada juga alokasi anggaran untuk melakukan program penyesuaian itu,” jelasnya. “Mudah-mudahan ini awal dari kebangkitan kembali Pulau Derawan sebagai objek wisata,” imbuhnya.

Kepala Dinas Pariwisata Berau Masrani menambahkan, Pulau Derawan memiliki potensi wisata luar biasa yang sudah dikenal hingga mancanegara. Bahkan telah masuk dalam 11 prioritas baru. Artinya tidak semua objek wisata bisa menjadi salah satu bagian prioritas baru tersebut. “Tinggal bagai mana kita berupaya untuk bisa menjadi salah satu objek wisata super prioritas. Dan kami sebagai tenaga teknis tentu akan mendukung keinginan wakil bupati untuk bisa masuk super prioritas,” tegasnya.

Halaman:

Editor: izak-Indra Zakaria

Tags

Rekomendasi

Terkini

Camat Samboja Barat Tepis Isu Dugaan Pungli PTSL

Kamis, 25 April 2024 | 18:44 WIB

Sembilan Ribu Anak di PPU Diberi Seragam Gratis

Kamis, 25 April 2024 | 18:00 WIB

Pemkot Balikpapan Didesak Fasilitasi Pom Mini

Kamis, 25 April 2024 | 10:00 WIB

HIMASJA Soroti Dugaan Pungli PTSL di Samboja

Rabu, 24 April 2024 | 09:37 WIB
X