CATAT...!! Jangan Egois..!! Pelaku Perjalanan Wajib Isolasi

- Jumat, 18 September 2020 | 19:26 WIB
Iswahyudi
Iswahyudi

TANJUNG REDEB - Dinas Kesehatan (Dinkes) Berau, merilis perkembangan Kasus Covid-19 di Kabupaten Berau, Kamis (17/9). Dalam rilis yang disampaikan Kepala Dinkes Berau Iswahyudi, ada tambah satu kasus konfirmasis Covid-19.

Pasien tersebut yakni Berau 235, warga Tanjung Redeb yang merupakan pelaku perjalanan dari Tegal. “Saat ini pasien terkonfirmasi Covid-19 yang menjalani isolasi didominasi pelaku perjalanan,” kata Iswahyudi.

Dikatakan Iswahyudi, saat ini kasus konfirmasi Covid-19 dari pelaku perjalanan memang cukup banyak. Bahkan tak sedikit masyarakat pelaku perjalanan melakukan isolasi mandiri di rumah. Sayangnya, ada saja yang tidak menerapkan protokol kesehatan. Hal inilah yang menjadi cikal bakal adanya kasus trasnmisi lokal atau klaster keluarga.

“Kalau pelaku perjalanan dari perusahaan, mereka tiba langsung dijemput dan swab. Jadi hasilnya keluar langsung diserahkan ke kami untuk isolasi. Ini bukan saya bela perusahaan, tapi itu kenyataannya,” ujarnya.

Selain itu, masyarakat yang tidak melapor usai melakukan perjalanan juga menjadi kendala tersendiri bagi Dinkes Berau untuk mencegah meluasnya penyebaran virus. Pada saat ada keluhan, virus tersebut sudah menyebar ke anggota keluarga lainnya, sehingga bisa dibilang sudah terlambat untuk melakukan pencegahan.

“Ada stigma masyarakat tidak mungkin keluarga saya sendiri menyebarkan virus tersebut,” katanya. “Meskipun tidak ada keluhan, tapi begitu usai melakukan perjalanan, itu wajib isolasi mandiri, tidak kontak erat dengan keluarga, gunakan masker dan jaga jarak. Intinya tetap terapkan protokol kesehatan selama karantina,” imbuhnya.

Ditanya perkembangan klaster keluarga dari Batu Putih, Iswahyudi menuturkan, saat ini sudah ada sembilan orang yang menjalani swab dari kontak erat Berau 228. “Hasilnya keluar besok (hari ini, Red),” ujarnya.

Dijelaskannya, awalnya Berau 228 merupakan pelaku perjalanan dari Samarinda menjalani isolasi mandiri di rumah. Tetapi karena tidak melakukan isolasi mandiri secara benar, akhirnya menularkan kepada dua orang anggota keluarganya. “Masih ada 20 orang yang masuk tracing dan akan di-swab lagi. Masih merupakan kontak erat,” jelas Iswahyudi.

Menurutnya, rendahnya kesadaran masyarakat terhadap protokol kesehatan membuat tranmisi lokal terus bertambah. “Tidak menutup kemungkinan akan terjadi klaster baru. Sebelumnya ada klaster Gang Jeruk. Bisa jadi klaster keluarga dari Batu Putih akan meningkat,” ungkapnya.

Karena itu, perlu kesadaran masyarakat pelaku perjalanan untuk melapor dan melakukan isolasi mandiri, baik yang ada keluhan ataupun tanpa keluhan. Hal ini tentu membantu pemerintah dalam memutus mata rantai Covid-19 di Bumi Batiwakkal. “Jangan karena egois, keluarga menjadi korban,” tegasnya.

Selain tambahan kasus, Iswahyudi juga menyebutkan ada tambahan empat pasien selesai isolasi atau sembuh setelah melakukan swab kontrol dengan hasil negatif. Keempat pasien itu yakni; Berau 155 merupakan pelaku perjalanan dari Samarinda, Berau 171 dari klaster pertanahan, Berau 183 dan Berau 184 merupakan kontak erat pasien Berau 152. “Saat ini yang masih menjalani perawatan sebanyak 64 kasus,” ujarnya. (hmd/har)

Editor: izak-Indra Zakaria

Tags

Rekomendasi

Terkini

Bendungan Marangkayu Sudah Lama Dinanti Warga

Jumat, 29 Maret 2024 | 16:45 WIB
X