TANJUNG REDEB – Meski melakukan work from home (WFH), Dinas Pemberdayaan Masyarakat dan Kampung (DPMK) Berau tetap melakukan monitoring di kampung.
Kepala DPMK Berau, Ilyas Natsir mengatakan, sejak beberapa pekan terakhir ini dirinya selalu berupaya untuk selalu memantau perkembangan yang ada di seluruh kampung di Bumi Batiwakkal- sebutan Kabupaten Berau.
“Walaupun saat ini sedang WFH kami tidak ingin membiarkan para masyarakat di kampung menjadi vakum atau tidak melakukan kegiatan apa-apa,” ujarnya kepada awak media ini.
Dirinya juga menceritakan bahwa saat ia bersama timnya melakukan sosialisasi. Tidak lupa untuk selalu memberikan pemahan kepada masyarakat tentang protokol kesehatan.
“Saat kami melakukan monitoring ke kampung, kami juga selalu menyosialisasikan tentang protokol kesehatan kepada masyarakat dan selalu meminta kepada mereka (Masyarakat, red) untuk memakai masker dan lainnya,” jelasnya.
Perkembangan seluruh Badan Usaha Milik Kampung (BUMK) juga masih selalu dipantau oleh pihaknya. “Salah satu program kami adalah selalu mendampingi para BUMK untuk memajukan kampungnya ke depan,” ujarnya.
Sejauh ini, mantan Kepala Dinas Pangan ini mengungkapkan, banyak menerima keluhan dari warga kampung yang terdampak pandemi ini, terutama masyarakat yang berada di sekitar daerah perusahaan dan terkena pemutusan hubungan kerja (PHK).
“Ya sejauh ini keluhan yang kami terima itu oleh warga sekitar perusahaan," tuturnya.
Karena itu, ia meminta pemerintah kampung untuk bisa memanfaatkan alokasi dana kampung untuk kegiatan-kegiatan padat kerja atau kerja tunai yang dilaksanakan oleh setiap kampung.
"Kami berupaya kalau bisa anggaran-anggaran Dana Desa dapat digunakan untuk kegiatan padat karya. Supaya bisa memberdayakan masyarakat setiap kampung," pungkasnya. (*/aky/arp)