SELAMAT JALAN BUPATI

- Rabu, 23 September 2020 | 15:16 WIB

TANJUNG REDEB - Kabar duka menyelimuti masyarakat Kabupaten Berau. Selasa (22/9) sekitar pukul 16.45 Wita, Bupati Berau Muharram dikabarkan meninggal dunia. Muharam meninggal di Rumah Sakit Pertamina Balikpapan, setelah 13 hari menjalani perawatan sebagai pasien terkonfirmasi positif Covid-19.

Kabar duka ini dibenarkan Kepala Dinas Kesehatan Berau, Iswahyudi. Dikatakannya, selama menjalani perawatan, kondisi Muharram sempat mengalami penurunan pada Senin (21/9). Kemudian pada Selasa (22/9) pagi, kondisinya mulai membaik, bisa bercengkerama dengan dokter yang merawatnya. Namun sekira pukul 16.00 Wita, tiba-tiba kondisi Muharram kembali turun dan mengalami gagal pernapasan. “Beliau meninggal akibat gagal pernapasan,” ujar Iswahyudi, kemarin.

Menurut Iswahyudi, tim medis Covid-19 RS Pertamina Balikpapan telah berusaha maksimal untuk meningkatkan kondisi beliau. Akan tetapi Pneumonia Berat yang disebabkan Covid-19 telah menyerang keseluruhan paru dan disertai Comorbid yang diderita, beliau tidak dapat diselamatkan. “Dokter di Rumah Sakit Pertamina sudah berusaha semaksimal mungkin, namun takdir berkata lain,” ujarnya.

Selain terkonfirmasi positif Covid-19, Almarhum juga diketahui memiliki riwayat penyakit diabetes. Dan sebelum mengembuskan napas terakhir juga diketahui terkena liver.

Meski keluarga dan Pemkab Berau berupaya meminta agar jenazah Almarhum dimakamkan di Berau, namun sesuai standar protokol kesehatan, Bupati Muharram harus dimakamkan di Balikpapan. “Sudah dikonfirmasi, dimakamkan di Km 15 Balikpapan, pemakaman khusus pasien Covid-19 di Balikpapan,” ujar Iswayudi.

Sementara itu, Wakil Bupati Berau, Agus Tantomo terlihat tak mampu menyampaikan kabar duka tersebut. Wabup beberapa kali harus menghela napas panjang.  Wabup membenarkan bahwa Bupati Muharram tutup usia pukul 16.45 Wita. Ia kemudian menyampaikan permohonan maaf jika semasa hidup Almarhum memiliki kesalahan dan kealpaan. “Beliau sosok yang agamis, rajin bersedekah. Beliau salah satu putra terbaik Berau,” ungkapnya.

Sebagai ungkapan duka cita atas kepergian bupati Muharram, wabup mengimbau kepada seluruh masyarakat Berau untuk mengibarkan bendera setengah tiang selama tiga hari, mulai Rabu (23/9). “Saya imbau masyarakat mengibarkan bendera setengah tiang selama 3 hari,” katanya.

Di kediaman pribadinya, Agus Tantomo tampak sibuk melakukan koordinasi dengan jajarannya, termasuk dengan Pemkot Balikpapan. Koordinasi juga dilakukan dengan Sekprov Kaltim perihal pemulasaraan jenazah Almarhum. “InsyaAllah beberapa bulan ke depan akan kami upayakan agar bisa dimakamkan di Berau,” pungkas Agus Tantomo.

Terpisah, Direktur Rumah Sakit Pertamina Balikpapan, Muhammad Nur Hairuddin menuturkan, pasien masuk 10 September lalu dengan kondisi fisik melemah. Kemudian pada tanggal 13 September sore hari, pasien masuk ke ruang ICU karena ada gangguan pernapasan, sehingga saturasi mulai mengalami penurunan. “Selama menjalani perawatan di ICU, kondisinya kadang normal, kadang turun,” ujarnya.

Ia menuturkan, setelah sedikit mengalami perubahan, kondisi Muharram pada Selasa tiba-tiba drop total. Tim medis pun sudah berupaya dan dibantu dengan oksigen, namun kondisi Almarhum terus melemah, hingga menghembuskan napas terakhir di ruang ICU. “Saat ini yang masih dirawat istri Almarhum,” katanya.

Kondisi istri Almarhum yakni Sri Juniarsih, menurut Nur Hairuddin, sangat stabil. Bahkan sang istri meminta pihak rumah sakit agar mengizinkan ia mendampingi sang suami yang menjalani perawatan. “Kondisi istri Almarhum masih normal. Semoga tidak drop, karena berpengaruh pada imunnya juga,” lanjutnya.

Sementara itu, Ketua PWI Kaltim, Endro S Efendi juga menyampaikan ucapan duka atas meninggalnya Bupati Berau Muharram. Ia mengaku kaget mendengar kabar tersebut.

Endro mengaku, Muharram merupakan sosok yang humoris dan juga menyenangkan. “Saya pribadi bersama dengan seluruh anggota PWI Kaltim mengucapkan turut berduka cita. Semoga seluruh amal ibadah beliau diterima disisi-Nya. Dan keluarga yang ditinggalkan diberikan ketabahan,” tutupnya.

Diketahui, Muharram dinyatakan terkonfirmasi positif Covid-19 pada 10 September 2020 saat menjalani tes kesehatan di RSUD Kanujoso Djatiwibowo Balikpapan. Saat itu Muharram menjalani tes kesehatan sebagai peserta Pilkada 2020. Belum diketahui asal Muharram tertular virus Covid-19 ini. Namun sebelumnya, yakni pada 1 September 2020 bupati Muharram diketahui mendampingi Menteri Kelautan dan Perikanan Edhy Prabowo saat kunjungan kerja ke Maratua. (hmd/har)

Editor: uki-Berau Post

Tags

Rekomendasi

Terkini

HIMASJA Soroti Dugaan Pungli PTSL di Samboja

Rabu, 24 April 2024 | 09:37 WIB

Stadion Batakan Segera Dilengkapi Lapangan Latihan

Selasa, 23 April 2024 | 13:22 WIB

BPKAD Proses Hibah Lahan Perum Bumi Sempaja

Selasa, 23 April 2024 | 10:00 WIB

SIC Bersedia Biayai Waterfront City

Selasa, 23 April 2024 | 08:30 WIB

Lima SPBU di Kutai Barat Wajibkan QR Barcode

Senin, 22 April 2024 | 20:00 WIB
X