TANJUNG REDEB – Kelompok Olah Pasar (Poklahsar) Kecamatan Talisayan mulai ‘bergairah lagi’. Produksi surimi merupakan olahan dari cincangan daging ikan sempat nyaris terhenti akibat nihilnya peminat di tengah pandemi, kini mereka kembali mendapatkan pesanan dari luar daerah.
“Kami sempat ingin berhenti produksi bukan karena tidak ada bahan, malah bahannya itu menumpuk. Pembelinya saja yang tidak ada,” kata Endang, salah satu anggota Poklahsar Kecamatan Talisayan, kemarin (25/9).
Hanya lanjutnya, meski pemesan sudah kembali lagi, pemesanan belum sebanyak seperti sebelum adanya pandemi Covid-19. Akibatnya, tidak semua anggota Poklahsar yang kembali memproduksi surimi.
"Kira-kira untuk saat ini pemesanan itu baru berkisar 40 hingga 50 persen saja setiap bulannya, makanya dari 10 orang hanya 3 orang saja yang mulai produksi lagi," lanjutnya.
Tambahnya, pengolahan surimi oleh kelompoknya sudah cukup baik, tapi mereka masih kerap kesulitan saat menghadapi musim penghujan, sebab mereka masih belum memiliki oven untuk membantu mengeringkan berbagai bahan sebelum diolah. (*/uga/sam)