Banyak Keterbatasan hingga Butuh Perhatian

- Sabtu, 26 September 2020 | 19:58 WIB
PUSTU KAMPUNG MERASA:  Fasilitas pendukung di Pustu Km 37 Kampung Merasa, Kecamatan Kelay belum terpenuhi lengkap. Meski begitu, pustu ini menjadi fasilitas kesehatan terdekat bagi warga Kampung Merasa, Kelay.
PUSTU KAMPUNG MERASA: Fasilitas pendukung di Pustu Km 37 Kampung Merasa, Kecamatan Kelay belum terpenuhi lengkap. Meski begitu, pustu ini menjadi fasilitas kesehatan terdekat bagi warga Kampung Merasa, Kelay.

KELAY – Pusat Kesehatan Masyarakat Pembantu (Pustu) di Kilometer 37 Kampung Merasa, Kecamatan Kelay masih belum memiliki fasilitas memadai. Hal itu diungkapkan Kepala Puskesmas Kelay, Arnel Panimpa.

Sejak mulai dimanfaatkan pada tiga tahun lalu atau 2017, pustu ini dikatakannya masih belum dilengkapi fasilitas dasar hingga pendukung. Seperti listrik, air dan alat kesehatan (alkes) yang dinilai masih belum memenuhi kebutuhan pustu.

Untuk mensiasati kekurangan itu, khususnya untuk penerangan, pihaknya memanfaatkan tenaga surya dari puskesmas induk atau Puskesmas Sidobangen yang sudah  tidak terpakai. Sedangkan untuk kebutuhan air, pihaknya biasa membeli per tandon air.

“Kalau untuk alkes, sesuai dengan ketersediaan di Puskesmas Induk yang ada, kami berikan ke pustu yang membutuhkan,” katanya.

Dengan kondisi serba kekurangan, pelayanan di pustu yang terletak di jalan poros Kelay ini tetap berjalan dengan baik. Hanya saja, petugasnya harus pulang pergi setiap hari untuk membuka pelayanan.

“Pelayanan dibuka setiap hari jam kerja. Sabtu masih buka, kecuali Minggu tutup pelayanan,” terangnya.

Di sisi lain, letak pustu yang jauh dari permukiman masyarakat, membuat banyak masyarakat enggan memanfaatkan fasilitas kesehatan ini. Terlebih dengan kondisi pandemi Covid-19 seperti saat ini.

Ia melanjutkan, awalnya pustu ini dibangun untuk memberikan fasilitas kesehatan kepada warga Kampung Merasa, khususnya warga RT 5. Pasalnya, rata-rata warga di wilayah tersebut, mayoritas menderita infeksi saluran pernapasan akut atau ISPA.

“Rata-rata pengunjung (pustu, red) hanya sekitar lima orang saja per harinya. Ditambah lagi sejak pandemi covid ini, menurun menjadi dua hingga tiga orang saja lagi per harinya,” tuturnya.

Kendati demikian, Arnel berharap agar pemerintah bisa memenuhi kebutuhan dasar dan fasilitas pendukung di pustu ini.  Sehingga bisa mendukung pelayanan yang diberikan kepada  masyarakat.

“Ke depan juga akan ada pengganti untuk petugas puskesmas di sana. Karena yang biasa bertugas di sana sudah lulus CPNS di rumah sakit umum daerah Abdul Rivai Tanjung Redeb,” pungkasnya. (mar/arp)

Editor: uki-Berau Post

Tags

Rekomendasi

Terkini

HIMASJA Soroti Dugaan Pungli PTSL di Samboja

Rabu, 24 April 2024 | 09:37 WIB

Stadion Batakan Segera Dilengkapi Lapangan Latihan

Selasa, 23 April 2024 | 13:22 WIB

BPKAD Proses Hibah Lahan Perum Bumi Sempaja

Selasa, 23 April 2024 | 10:00 WIB

SIC Bersedia Biayai Waterfront City

Selasa, 23 April 2024 | 08:30 WIB

Lima SPBU di Kutai Barat Wajibkan QR Barcode

Senin, 22 April 2024 | 20:00 WIB

SIC Bersedia Biayai Waterfront City

Senin, 22 April 2024 | 16:00 WIB
X