Pelaku Perjalanan Tambah Tiga Kasus

- Minggu, 27 September 2020 | 20:57 WIB
Iswahyudi
Iswahyudi

TANJUNG REDEB – Kasus terkonfirmasi Covid-19 di Kabupaten Berau bertambah tiga pasien, kemarin (27/9). Kepala Dinas Kesehatan (Dinkes) Berau, Iswahyudi mengatakan, tambahan tiga kasus terkonfirmasi covid-19  tersebut berdasarkan hasil pemeriksaan sampel pada 25 September 2020 lalu.

Ketiganya ini merupakan karyawan perusahaan, yakni Berau 270 dengan alamat Kecamatan Tanjung Redeb, pelaku perjalanan dari Yogyakarta. Kemudian, Berau 271 dengan alamat Kecamatan Tanjung Redeb yang juga merupakan pelaku perjalanan dari Surabaya. Sedangkan Berau 272 beralamat di Kecamatan Teluk Bayur, merupakan klaster transmisi lokal yang diketahui kontak erat dengan Berau 266.

“Jadi tambahan tiga ini merupakan karyawan perusahaan, dua diantaranya klaster pelaku perjalanan," ujarnya.

Lanjut Iswahyudi, selain tambahan tiga kasus positif itu, juga terdapat satu pasien positif Covid-19 yang telah dinyatakan selesai isolasi dan sembuh yakni Berau 188 dengan alamat Kecamatan Tanjung Redeb, yang merupakan klaster pertanahan. “Dengan demikian saat ini kasus positif Covid-19 di Berau berjumlah 272 kasus, dan 74 kasus diantaranya masih menjalani perawatan,” jelasnya.

Diakui Iswahyudi, saat ini pasien konfirmasi Covid-19 yang menjalani isolasi masih didominasi pelaku perjalanan. Meski pelaku perjalanan dari perusahaan, tiba langsung dijemput dan di swab. Karena hasilnya keluar langsung diserahkan ke pihaknya untuk isolasi. Tetapi tak sedikit juga masyarakat pelaku perjalanan yang melakukan isolasi mandiri di rumah, masih ada saja yang tidak menerapkan protokol kesehatan. Sehingga munculnya kasus transmisi lokal atau klaster keluarga.

“Terlebih, masyarakat yang tidak melapor usai melakukan perjalanan menjadi kendala tersendiri bagi kami untuk menekan penyebaran virus corona. Ketika ada keluhan, virus sudah terlanjur menyebar ke anggota keluarga lainnya. Tentu terlambat untuk melakukan pencegahan,” jelasnya.

“Meskipun tidak ada keluhan, tapi begitu usai melakukan perjalanan, itu wajib isolasi mandiri, tidak kontak erat dengan keluarga, gunakan masker dan jaga jarak. Intinya tetap terapkan protokol kesehatan selama karantina,” lanjutnya.

Seperti halnya pada pasien Berau 228 yang merupakan pelaku perjalanan dari Samarinda menjalani isolasi mandiri di rumah. Tetapi karena tidak melakukan isolasi mandiri secara benar, akhirnya menularkan kepada dua orang anggota keluarganya. “Sehingga kami pun harus melakukan tracing yang masih merupakan kontak erat Berau 228 itu,” terangnya.

Menurutnya, rendahnya kesadaran masyarakat terhadap protokol kesehatan membuat tranmisi lokal terus bertambah. Karena itu, perlu kesadaran masyarakat pelaku perjalanan untuk melapor dan melakukan isolasi mandiri, baik yang ada keluhan ataupun tanpa keluhan. Hal ini tentu membantu pemerintah dalam memutus mata rantai Covid-19 di Bumi Batiwakkal. “Jangan karena egois, keluarga menjadi korban,” tegasnya.

Kendati demikian, berdasarkan perkembangan kasus positif yang masih terus bertambah, pihaknya pun tiada hentinya mengimbau kepada seluruh masyarakat Berau untuk meningkatkan kewaspadaan dan menerapkan protokol kesehatan dengan baik. Seperti, tidak melakukan aktifitas di luar rumah jika tidak terlalu penting. Selalu memakai masker jika keluar rumah dan jaga jarak dengan siapapun.

“Hindari kerumunan dan aktivitas yang melibatkan orang banyak, serta makan makanan bergizi dan cuci tangan sesering mungkin,” tuturnya. (mar/har)

Editor: uki-Berau Post

Tags

Rekomendasi

Terkini

HIMASJA Soroti Dugaan Pungli PTSL di Samboja

Rabu, 24 April 2024 | 09:37 WIB

Stadion Batakan Segera Dilengkapi Lapangan Latihan

Selasa, 23 April 2024 | 13:22 WIB

BPKAD Proses Hibah Lahan Perum Bumi Sempaja

Selasa, 23 April 2024 | 10:00 WIB

SIC Bersedia Biayai Waterfront City

Selasa, 23 April 2024 | 08:30 WIB

Lima SPBU di Kutai Barat Wajibkan QR Barcode

Senin, 22 April 2024 | 20:00 WIB
X