PROKAL.CO,
TANJUNG REDEB – Rencana Dinas Kebudayaan dan Pariwisata (Disbudpar) Berau mengembangkan wisata hiu tutul direspons baik Kepala Dinas Perikanan Berau, Tenteram Rahayu.
Bahkan dia meyakini, jika dikelola dengan baik tentu hal itu akan menjadi salah satu destinasi favorit wisatawan yang berkunjung ke Bumi Batiwakkal, sebagaimana yang sudah dilakukan di sejumlah daerah lainnya.
Hanya ditekankannya, perlu adanya pengawasan yang ketat untuk menjaga habitat hiu tutul. Di antaranya dengan memastikan tidak adanya kontak langsung antara wisatawan dengan hewan yang bobotnya mampu mencapai satu ton itu.
“Harus ada aturan untuk pengawasan yang ketat. Karena hiu tutul ini tidak boleh kontak langsung dengan manusia. Ini yang kadang kesadaran wisatawan, bahkan masyarakat setempat masih kurang," katanya.
Itu juga katanya, bukan hanya berlaku pada hewan dengan nama latin rhincodon typus itu saja, tapi juga hewan lainnya seperti ubur-ubur di Pulau Kakaban.
"Seperti di Pulau Kakaban itu harusnya wisatawan tidak boleh langsung menyebur dan berenang dengan ubur-ubur. Yang seperti itu harus ditegaskan," tutupnya.