TANJUNG REDEB – Program pembangunan hingga perbaikan badan jalan oleh Dinas Pekerjaan Umum dan Penataan Ruang (DPUPR) Berau baru terealisasi sekitar 50 persen. Hal ini disampaikan Kepala Bidang Preservasi Jalan dan Jembatan, Junaidi.
Ia mengatakan, saat ini pihaknya secara masif melakukan perbaikan di sebagian badan jalan yang ada di Kabupaten Berau. Baik preservasi jalan maupun pembangunan badan jalan.
"Saat ini dengan berdasarkan perencanaan kami di 2020, baru terealisasi atas angka 50 persen," katanya.
Lambannya progres tersebut, diterangkannya tak terlepas dari pandemi Covid-19 di Berau. Berakibat dengan adanya perubahan jadwal pembangunan yang berdasarkan kebijakan pemerintah daerah maupun Pemerintah Pusat.
Di sisi lain, proses lelang yang membutuhkan waktu juga diakui Junaidi menjadi kendala lainnya yang dihadapi pihaknya di 2020 ini. "Pelelangan itu sebagian tertunda lantaran adanya kebijakan recofusing anggaran yang kami lakukan," jelasnya.
Dengan segala kendala tersebut, Junaidi memastikan pihaknya akan berupaya memaksimalkan realisasi pembangunan dan preservasi jalan berdasarkan anggaran yang ada.
Sementara itu, Ketua Komisi III Bidang Pembangunan dan Kesejahteraan Sosial, DPRD Berau, Saga memahami persoalan yang dialami pihak DPUPR. Sehingga realisasi pembangunan fisik di 2020 ini banyak yang terlambat.
"Memang baru beberapa bulan terakhir ini pihak teknis baru melakukan pengerjaran terhadap perencanaan pembangunan yang ada," katanya.
Meski begitu, politisi Partai Persatuan Pembangunan (PPP) ini meminta agar DPUPR untuk ‘mengebut’ progres pembangunan. Mengingat saat ini telah memasuki triwulan ketiga 2020.
"Nanti kalau kami sudah melakukan evaluasi, baru kami bisa bicara terkait persoalan ini sesuai dengan kondisi yang ada di lapangan," tuturnya. Saga juga berharap agar penyerapan anggaran dapat dilaksanakan sepenuhnya atau 100 persen.
Dan diakui Saga berdasarkan pemantauan di lapangan. (*uga/arp)
