PJJ Hanya Sulit di Awal

- Rabu, 7 Oktober 2020 | 19:43 WIB
DARI RUMAH: Seorang pelajar saat mengikuti pembelajaran jarak jauh kemarin (6/10).
DARI RUMAH: Seorang pelajar saat mengikuti pembelajaran jarak jauh kemarin (6/10).

TANJUNG REDEB – Kebijakan sistem pembelajaran jarak jauh atau melalui daring di Kabupaten Berau, sudah berlangsung sekitar enam bulan.

Proses pembelajaran daring ini dilakukan oleh berbagai tingkatan jenjang pendidikan sejak tingkatan SD, SMP, SMA hingga perguruan tinggi. Tidak ada lagi aktivitas pembelajaran di ruang-ruang kelas sebagaimana biasa dilakukan sebelum adanya pandemi Covid-19.

Selama itu juga, beberapa sekolah telah melakukan evaluasi terkait penerapan pembelajaran jarak jauh (PJJ) tersebut. Seperti diutarakan Kepala SMK 1 Berau Fatonah yang menyebut beberapa kendala kerap terjadi di masa awal penerapan PJJ. Namun seiring berjalannya waktu dan evaluasi yang dilakukan, pelaksanaan PJJ sudah berjalan lancar. Karena siswanya juga sudah terbiasa dengan sistem pembelajaran di masa pandemi ini.

“Bersyukur bahwa SMK 1 adalah salah satu sekolah yang berada di perkotaan, jadi untuk masalah internet tidak ada keluhan. Hanya saja beberapa bulan lalu, para guru yang sedikit kebingungan karena baru pertama kali melakukan pembelajaran sistem daring ini,” ujarnya kepada awak media ini.

Begitu juga bagi siswanya yang berasal dari kecamatan-kecamatan pesisir dan pedalaman. Awalnya sangat sulit beradaptasi dengan sistem pembelajaran baru ini, khususnya disebabkan persoalan internet. “Memang ada beberapa siswa yang seperti itu, tetapi para guru mengakali agar mereka tetap melakukan belajar degan cara memberi soal pembelajaran secara manual,” jelasnya.

“Jadi bagi siswa yang berada jauh, mereka kami beri tugas dengan cara memberikan soal, dan setiap bulan dikirim (dikumpul). Jadi soalnya kami buat untuk satu bulan,” tambahnya.

Dengan PJJ yang masih diterapkan hingga kini, juga sudah memunculkan keluhan dari beberapa siswa yang merindukan suasana belajar bersama di dalam kelas. “Memang banyak yang menanyakan langsung kepada saya tentang hal ini,” jelasnya.

Sementara bagi para pengajar, saat ini hanya mengalami kesulitan untuk mengatur hingga memberikan sanksi kepada siswa yang bandel, khususnya yang jarang mengikuti pembelajaran secara online. “Kadang saat pembelajaran, ada saja siswa ada yang tidak fokus. Maklum, karena tidak ada yang mengawasi secara langsung,” pungkasnya. (*/aky/udi)

 

 

Editor: uki-Berau Post

Tags

Rekomendasi

Terkini

Arus Balik Lewat Laut di Samarinda Menurun

Selasa, 16 April 2024 | 18:07 WIB

Drainase di Jalan Juanda Dikerjakan Bertahap

Selasa, 16 April 2024 | 18:00 WIB

Rp 11 M untuk Perbaikan Jalan Sungai Buntu

Selasa, 16 April 2024 | 17:15 WIB

Arus Balik Lewat Laut di Samarinda Menurun

Selasa, 16 April 2024 | 17:00 WIB

Di Kutai Barat, Pertalite Lebih Mahal dari Pertamax

Selasa, 16 April 2024 | 16:30 WIB

BKPSDM Balikpapan Pantau Hari Pertama Kerja

Selasa, 16 April 2024 | 15:00 WIB

Tim Respons Brimob Padamkan Karhutla

Selasa, 16 April 2024 | 12:15 WIB

Tabrak Truk, Pengemudi Motor di Bontang Meninggal

Selasa, 16 April 2024 | 09:04 WIB
X