PROKAL.CO,
TANJUNG REDEB – Kebijakan sistem pembelajaran jarak jauh atau melalui daring di Kabupaten Berau, sudah berlangsung sekitar enam bulan.
Proses pembelajaran daring ini dilakukan oleh berbagai tingkatan jenjang pendidikan sejak tingkatan SD, SMP, SMA hingga perguruan tinggi. Tidak ada lagi aktivitas pembelajaran di ruang-ruang kelas sebagaimana biasa dilakukan sebelum adanya pandemi Covid-19.
Selama itu juga, beberapa sekolah telah melakukan evaluasi terkait penerapan pembelajaran jarak jauh (PJJ) tersebut. Seperti diutarakan Kepala SMK 1 Berau Fatonah yang menyebut beberapa kendala kerap terjadi di masa awal penerapan PJJ. Namun seiring berjalannya waktu dan evaluasi yang dilakukan, pelaksanaan PJJ sudah berjalan lancar. Karena siswanya juga sudah terbiasa dengan sistem pembelajaran di masa pandemi ini.
“Bersyukur bahwa SMK 1 adalah salah satu sekolah yang berada di perkotaan, jadi untuk masalah internet tidak ada keluhan. Hanya saja beberapa bulan lalu, para guru yang sedikit kebingungan karena baru pertama kali melakukan pembelajaran sistem daring ini,” ujarnya kepada awak media ini.
Begitu juga bagi siswanya yang berasal dari kecamatan-kecamatan pesisir dan pedalaman. Awalnya sangat sulit beradaptasi dengan sistem pembelajaran baru ini, khususnya disebabkan persoalan internet. “Memang ada beberapa siswa yang seperti itu, tetapi para guru mengakali agar mereka tetap melakukan belajar degan cara memberi soal pembelajaran secara manual,” jelasnya.
“Jadi bagi siswa yang berada jauh, mereka kami beri tugas dengan cara memberikan soal, dan setiap bulan dikirim (dikumpul). Jadi soalnya kami buat untuk satu bulan,” tambahnya.