TANJUNG REDEB – Pengurus Besar (PB) Persaudaraan Shorinji-Kempo Indonesia (Perkemi) mengintruksikan agar tidak menerima masuknya beladiri lain yang mengatasnamakan kempo (Shorinji) ke Komite Olahraga Nasional Indonesia (KONI) maupun Dinas Pemuda dan Olahraga (Dispora) di seluruh provinsi dan kabupaten di Indonesia.
Menanggapi intruksi tersebut, Ketua Persaudaraan Shorinji -Kempo Indonesia (Perkemi) Berau, Effendi mengatakan, timbulnya persoalan tersebut karena adanya salah satu pihak dari pengurus kempo sendiri yang ingin mencoba membentuk cabang olahraga baru.
“Karena suatu hal, yang bersangkutan mengundurkan diri dan membentuk pengurus baru namanya Porkemi (Persatuan Olahraga Kempo Indonesia),” ujarnya, kemarin (12/10).
Sehingga PB Pusat mengkhawatirkan pengurus yang mencoba membentuk cabang olahraga baru tersebut masuk lingkup KONI dan Dispora, termasuk Berau sendiri.
Maka itu setiap pengurus di tingkat provinsi hingga kabupaten agar terus melakukan pendekatan lebih intensif lagi ke KONI dan Dispora.
“Dengan pendekatan itu lah cara untuk menghambat atau menghentikan masuknya olahraga beladiri lain yang mengatasnamakan Kempo (Shorinji) Kempo ke KONI dan Dispora seluruh Provinsi di Indonesia dan Instansi lainnya,” kata Effendi.
“Agar olahraga beladiri lain yang mengatasnamakan Kempo (Shorinji) Kempo tidak dapat masuk (peluang) atau melakukan pendekatan ke hal yang dimaksud tersebut,” lanjutnya.
Terpisah, Ketua KONI Berau, Al Hamid menambahkan, pada dasarnya pihaknya akan tetap menjaga dan terus berkoordinasi dengan cabor terkait. Sejauh ini pun komunikasi dengan cabor kempo berjalan baik.
“Akan terus kami tingkatkan komunikasi bukan hanya kepada cabor kempo, tetapi juga ke setiap cabor naungan KONI Berau,” singkat Al Hamid. (mar/arp)