TANJUNG REDEB – Menurut data yang dimiliki Badan Meteorologi, Klimatologi dan Geofisika (BMKG) Kabupaten Berau, fenomena La Nina yang terjadi di Samudera Pasifik juga berdampak pada curah hujan tinggi di langit Bumi Batiwakkal hingga Desember 2020.
Bahkan Kepala BMKG Berau, Tekad Sumardi, menyebutkan beberapa hari terakhir langit Berau terlihat diselimuti awan mendung. Karena itu, tekad mengingatkan agar masyarakat waspada atas kemungkinan terjadinya bencana hidrometerologi atau bencana yang dipengaruhi faktor cuaca. Seperti banjir, longsor, serta angin puting beliung.
“BMKG selalu update terkait cuaca. Saat ini Kabupaten Berau memasuki musim hujan,” ujarnya, beberapa waktu lalu.
Dijelaskannya, La Nina merupakan proses iklim global Pasifik yakni suhu dingin terjadi di laut Pasifik. Sehingga di kawasan Indonesia akan mengalami kenaikan suhu, yaitu pemanasan yang menyebabkan akumulasi curah hujan cukup tinggi.
“Kami tidak bisa memastikan dengan tepat. Hanya saja menurut data yang kami kumpulkan, puncaknya akan terjadi di Desember hingga Januari 2021 nanti,” jelasnya. “Apabila cuaca buruk terjadi badai atau pertumbuhan awan yang cukup signifikan, maka akan menimbulkan gelombang tinggi. Ditambah bulan purnama pengaruhi air pasang. Jadi harap waspada,” imbuhnya.
Tekad juga menuturkan, cuaca ekstrem sangat berpengaruh terhadap kondisi Berau, baik yang berada di penggunungan maupun di bantaran sungai.
“Kondisi ini sangat berpengaruh karena di Berau merupakan tanah berbukit. Sehingga permukiman yang ada di sekitar penggunungan dan bantaran sungai harap waspada bencana hidrometeorologi,” pungkas Tekad. (*/aky/har)