TANJUG REDEB – Kondisi aspal di Jembatan Sambaliung, kembali dikeluhkan pengendara. Hal itu diakui Kepala Bidang Preservasi Jalan dan Jembatan, Dinas Pekerjaan Umum dan Penataan Ruang (PUPR) Berau, Junaidi.
Menurut Junaidi, untuk memuluskan aspal di Jembatan Sambaliung, memang tak bisa lagi dilakukan dengan sistem tambal sulam. Tapi sudah harus dilakukan pengupasan aspal secara keseluruhan, lalu dilakukan pengaspalan baru. “Seperti aspal di jembatan penghubung Gunung Tabur yang baru diaspal ulang,” katanya kepada Berau Post kemarin (22/10).
Dikatakan Junaidi, terkait dengan perawatan aspal maupun konstruksi jembatan tersebut, sebenarnya menjadi kewenangan DPU Kaltim. Namun untuk perbaikan yang sifatnya jangka pendek dengan kerusakan yang tidak terlalu besar, pihaknya melalui Tim Reaksi Cepat (TRC) kerap melakukan perbaikan-perbaikan yang sifatnya sementara.
"Seperti yang kami lakukan di tanggal 8 Oktober lalu, kami menambal beberapa lubang yang ada yang mulai membesar," ungkapnya.
Meski telah dilakukan penanganan sementara oleh TRC, disebutkan Junaidi, karena kondisi aspal jalan yang memang sudah tidak baik, akhirnya memunculkan lubang-lubang baru di jembatan tersebut.
"Untuk lubang-lubang yang baru lagi, kami akan lakukan peninjauan dulu, baru kami membuat perencanaan untuk diteruskan ke TRC,” ujarnya.
Di sisi lain, pihaknya juga terus berkoordinasi dengan DPU Kaltim, terkait penanganan kerusakan jembatan secara permanen.
"Kalau tidak salah, berdasarkan perencanaan dan koordinasi di provinsi, perbaikan tersebut akan dilakukan tahun 2021 mendatang," tutupnya. (*/uga/udi)