Tingkatkan Kemampuan dan Kesiapsiagaan

- Selasa, 27 Oktober 2020 | 20:44 WIB
ANTISIPASI KARHUTLA: Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Berau memberikan pelatihan dan pemahaman kepada Masyarakat Peduli Api (MPA) Bidukbiduk, mengenai pencegahan dan penanganan api saat terjadi kebakaran atau karhutla, Senin (26/10).
ANTISIPASI KARHUTLA: Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Berau memberikan pelatihan dan pemahaman kepada Masyarakat Peduli Api (MPA) Bidukbiduk, mengenai pencegahan dan penanganan api saat terjadi kebakaran atau karhutla, Senin (26/10).

BIDUKBIDUK - Menindak lanjuti apel siaga kebakaran hutan dan lahan (Karhutla) yang digelar beberapa waktu lalu bersama Forum Koordinasi Pimpinan Daerah (Forkopimda), Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Berau melaksanakan pelatihan bersama Masyarakat Peduli Api (MPA) Bidukbiduk, Senin (26/10).

Kepala BPBD Berau, Thamrin, diwakili Kepala Bidang Pencegahan dan Kesiapsiagaan BPBD, Muhammad Dzulhijjah, menjelaskan dalam pelatihan ini, kelompok masyarakat peduli api diberikan materi dan praktik memadamkan api saat terjadi Karhutla. “Kegiatan ini dimulai di Kecamatan Bidukbiduk, Batu Putih, Talisayan, Biata, dan Tabalar. Terakhir nanti di Kecamatan Pulau Derawan. Intinya semua kecamatan nantinya akan kami datangi untuk memberikan pelatihan,” ujar Dzulhijjah, Senin (26/10).

Dikatakannya, bencana kebakaran hutan dan lahan (Karhutla) merupakan permasalahan yang serius yang mana harus bisa dihadapi semua daerah di Provinsi Kalimantan Timur (Kaltim) tak terkecuali Kabupaten Berau. “Untuk mencegah terjadinya hal tersebut, maka dari tanggal 26 Oktober hingga 8 November kami akan mendatangi semua kecamatan untuk memberikan bekal kepada kelompok MPA tentang mengatasi Karhutla,” imbuhnya

Dijelaskannya, di masa lalu, pembakaran hutan merupakan suatu metode praktis untuk membuka lahan yang banyak dipraktikkan para peladang tradisional. Hal ini juga menjadi kearifan lokal. “Di masa lalu, setiap membuka lahan dengan cara dibakar, itu dilakukan secara gotong-royong. Tujuan untuk menjaga agar api tidak merambat,” jelasnya.

“Tapi saat ini kita melihat banyak masyarakat yang melakukan pembukaan lahan dengan cara dibakar, namun tidak dengan gotong-royong. Ini sudah tidak dikategorikan sebagi kearifan lokal,” imbuhnya.

Tujuan kegiatan pembinaan kelompok MPA ini untuk memberikan penyegaran dan peningkatan kapasitas kepada seluruh anggota masyarakat MPA yang telah terbentuk sejak tahun 2018 lalu. “Tujuannya meningkatkan kemampuan, keterampilan, dan pengetahuan anggota MPA. Serta  meningkatkan kesiapsiagaan seluruh anggota dalam menghadapi musim kemarau,” jelasnya.

Di tempat sama, Abdul Malik berharap dengan pelatihan ini, seluruh anggota MPA bisa memberikan pemahaman kepada masyarakat luas terkait bahaya dan penanganan Karhutla. “Ilmu yang sudah didapat bisa dibagikan kepada warga  lain. Jadi saya sangat mendukung pelatihan MPA ini agar hasilnya bisa diteruskan kepada masyarakat lain,” singkatnya. (*/aky/sos/har)

Editor: uki-Berau Post

Tags

Rekomendasi

Terkini

Kontribusi BUM Desa di Kalbar Masih Minim

Kamis, 25 April 2024 | 13:30 WIB

Pabrik Rumput Laut di Muara Badak Rampung Desember

Senin, 22 April 2024 | 17:30 WIB

Di Berau Beli Pertalite Kini Pakai QR Code

Sabtu, 20 April 2024 | 15:45 WIB
X