MPA Dibekali Materi dan Praktik

- Rabu, 28 Oktober 2020 | 20:56 WIB
MEMBERI ARAHA: Petugas Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Berau, dibantu Kepala Daops Manggala Agni Kalimantan XII/ Paser-Kalimantan Timur, H M Faisal, memberikan arahan kepada kelompok MPA, sebelum melakukan praktik pemadaman api, kemarin.
MEMBERI ARAHA: Petugas Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Berau, dibantu Kepala Daops Manggala Agni Kalimantan XII/ Paser-Kalimantan Timur, H M Faisal, memberikan arahan kepada kelompok MPA, sebelum melakukan praktik pemadaman api, kemarin.

BIDUKBIDUK – Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Kabupaten Berau, mengadakan pendidikan dan pelatihan penaganan dan pencegahan kebakaran hutan dan lahan (Karhutla) kepada kelompok Masyarakat Peduli Api (MPA) di Kecamatan Bidukbiduk. 

Setelah memberikan materi Senin (26/10) lalu, BPBD Berau kembali memberikan pelatihan atau praktik penanganan kebakaran, kemarin. Kegiatan ini bekerja sama dengan Kementrian Lingkungan Hidup dan Kehutanan (KLHK) yang diwakili Kepala Daops Manggala Agni Kalimantan XII Paser-Provinsi Kalimantan Timur, H M Faisal.

Kepala BPBD Berau, Thamrin mengatakan, pihaknya masih memfokuskan untuk memberi bekal kepada MPA agar bisa sigap jika ada kejadian Karhutla di wilayah masing-masing. “Jika sebelumnya kami memberikan materi, kali ini kami berikan praktik kepada anggota MPA di wilayah pesisir,” ujar Thamrin, kemarin.

Dikatakannya, pembekalan materi dan praktik kepada anggota MPA tidak berhenti di Kecamatan Bidukbiduk. Tetapi akan dilakukan secara meluas di seluruh kecamatan di Kabupaten Berau. “Kegiatan ini dimulai 26 Oktober dan akan berakhir 8 November 2020. Dimulai di Kecamatan Bidukbiduk, Batu Putih, Talisayan, Biatan, dan Tabalar. Terakhir nanti di Kecamatan Pulau Derawan,” imbuhnya.

Untuk kecamatan terdekat, seperti Tanjung Redeb, Teluk Bayur, Gunung Tabur dan Sambaliung, akan pelatihan dilakukan dengan waktu yang berbeda. “Semua anggota MPA di kecamatan akan kita beri bekal kemampuan, tetapi saat ini kita akan lakukan di kecamatan terjauh dahulu,” jelasnya.

Mantan Camat Bidukbiduk itu juga menambahkan, bahwa memang saat ini seluruh daerah yang berada di Provinsi Kalimantan Timur (Kaltim) sedang serius menghadapi Karhutla. Karena itu, pihaknya memberikan bekal materi maupun praktik penanganan dan pencegahan Karhutla kepada kelompok MPA di wilayah kecamatan. “Tujuannya meningkatkan kemampuan, keterampilan, dan pengetahuan anggota MPA. Serta  meningkatkan kesiapsiagaan seluruh anggota dalam menghadapi musim kemarau,” jelasnya.

Sementara itu, menurut Kepala Daops Manggala Agni Kalimantan XII/ Paser-Kalimantan Timur, H M Faisal, memberikan pemahaman kepada anggota MPA tujuannya meningkatkan kesejahteraan anggota MPA. Selain itu, para anggota MPA bisa menjadi contoh di masyarakat. “Jadi kita mengarahkan para anggota MPA memiliki pemahaman dan pemikiran untuk menjaring kesejahteraan dengan tidak membuka lahan dengan cara dibakar,” jelasnya.

Di masa lalu, pembakaran hutan merupakan suatu metode praktis untuk membuka lahan yang banyak dipraktikkan para peladang tradisional. Hal ini juga menjadi kearifan lokal. Namun setiap membuka lahan dengan cara dibakar, itu dilakukan secara gotong-royong. Tujuan untuk menjaga agar api tidak merambat. “Tapi saat ini kita melihat banyak masyarakat yang melakukan pembukaan lahan dengan cara dibakar, namun tidak dengan gotong-royong. Ini sudah tidak dikategorikan sebagi kearifan lokal,” imbuhnya.

Dengan begitu, jika memang menurut masyarakat membuka lahan dengan cara dibakar adalah kearifan lokal, maka ia meminta agar masyarakat bisa memahami. “Di sini peran anggota MPA untuk bisa memberikan arahan kepada para masyarakat lainnya, dan saya berharap ilmu yang sudah didapat ini bisa dipraktikkan di lapangan,” pungkasnya. (*/aky/sos/har) 

Editor: uki-Berau Post

Tags

Rekomendasi

Terkini

Harga Bahan Pokok di Balangan Stabil

Rabu, 24 April 2024 | 15:50 WIB

Pabrik Rumput Laut di Muara Badak Rampung Desember

Senin, 22 April 2024 | 17:30 WIB

Di Berau Beli Pertalite Kini Pakai QR Code

Sabtu, 20 April 2024 | 15:45 WIB

Kutai Timur Pasok Pisang Rebus ke Jepang

Sabtu, 20 April 2024 | 15:15 WIB

Pengusaha Kuliner Dilema, Harga Bapok Makin Naik

Sabtu, 20 April 2024 | 15:00 WIB
X