TANJUNG REDEB – Salah satu Pengrajin Tenun Berau asal Tumbit Melayu, Bernadetha Dua Lise da Silva, berhasil meraih juara harapan satu pada ajang Dekranasda Kaltim Award 2020.
Secara khusus, penghargaan itu diterimanya langsung dari Ibu Gubernur Kaltim, Norbaiti Isran Noor saat berkunjung ke Rumah Tenun Tumbit Melayu, pada 25 Oktober 2020 lalu.
Dikatakan Sonya -sapaan akrab Bernadetha Dua Lise da Silva, menjadi pemenang harapan satu dari 110 peserta se-Kalimantan Timur (Kaltim) merupakan kebanggaan yang luar biasa baginya. Karena apa yang sudah ditekuninya selama ini telah membuahkan hasil berkat kerja kerasnya.
“Atas penghargaan ini saya sangat bangga dan bahagia sekali. Bahwa apa yang saya lakukan selama ini tidak sia-sia,” ujarnya, kemarin (28/10).
Yang membuatnya lebih bangga lagi adalah, saat ibu Gubernur Kaltim Norbaiti Isran Noor berkunjung secara khusus ke Rumah Tenun Tumbit Melayu belum lama ini, sekaligus menyerahkan langsung penghargaan itu kepadanya.
“Tentu saya sangat berterima kasih sekali. Apalagi dengan hadirnya Ibu Gubernur, saya dan teman-teman Pengrajin Tenun Berau menjadi termotivasi untuk lebih baik lagi,” jelasnya.
Kehadiran Ibu Gubernur itu juga sekaligus menjadi pemicu baginya untuk lebih baik lagi. Dan ia mengajak agar teman-teman yang memiliki bakat dan minat yang sama di bidang tenun untuk saling bekerja sama, sehingga dapat meningkatkan kualitas tenun di Berau.
“Semakin Anda terlibat aktif dan praktis, semakin anda merasa sukses. Jangan menyerah meraih impian dengan bisnis yang Anda bangun sendiri,” tutur Sonya.
Lanjutnya juga, prestasi yang sudah diraihnya itu bukan perkara mudah. Apalagi melihat cerita masa lalu ketika ia baru berdomisili di Kabupaten Berau tahun 2007 lalu dengan hanya bermodalkan karya dengan masih menggunakan motif dan warna khas Tenun Ikat Maumere. “Saat itu hanya dipasarkan untuk kalangan sendiri,” katanya.
Kemudian pada 2016, Pengrajin Tenun Berau mulai mendapatkan dukungan sarana pelatihan yang diakomodir oleh Dewan Kerajinan Nasional Daerah (Dekranasda) bekerja sama dengan Dinas Perindustrian, Perdagangan dan Koperasi (Disperindagkop) Berau.
Pihaknya juga dibantu memasarkan produk-produknya yang dibangunnya bersama teman-temannya di Pengrajin Tenun Berau. Hingga saat ini pun mereka masih didukung dengan pelatihan tersebut.
“Sampai saat ini mereka (Dekranasda dan Disperindagkop, red) masih mendukung dan memotivasi saya dan teman-teman di Pengrajin Tenun Berau, dengan memberikan pelatihan. Maka sejak itulah saya mulai memilih untuk fokus dan lebih konsentrasi terhadap usaha tenun itu bersama teman-teman,” bebernya.
Selain Dekranasda dan Diskoperindag, Sonya juga menyampaikan, selama ini PT Berau Coal juga memiliki kontribusi besar terhadap pengembangan Pengrajin Tenun Berau, sehingga mampu terus berkarya dan membantu dirinya meraih penghargaan Dekranasda Kaltim Award 2020.
“Peran PT Berau Coal sangat besar bagi kami sebagai penenun, karena kami diwadahi melalui Rumah Tenun untuk menjadi aset Kabupaten Berau, khususnya Kampung Tumbit Melayu. Karena di Rumah Tenun inilah menjadi tempat kami untuk berkreasi dan berinovasi,” tegasnya.
