TANJUNG REDEB - Hujan yang mengguyur Kabupaten Berau Kamis (29/10) pagi, membuat jarak pandang (visibility) di runway Bandara Kalimarau hanya 1.000 meter atau di bawah minimal. Akibatnya, pesawat Wings Air Flight IW 1366, yang dijadwalkan mendarat sekitar pukul 12.20 Wita, dari Balikpapan tertunda.
Seksi Teknik dan Operasional Bandara Kalimarau, Budi Sarwanto, yang dikonfirmasi menuturkan, cuaca buruk membuat jarak pandang di Bandara Kalimarau terganggu. Sehingga pesawat tersebut tidak berani mendarat. Bahkan pesawat yang membawa 62 penumpang itu sempat berputar-putar di langit Berau tiga jam sebelum mendarat.
“Faktor jarak pandang di bawah minimum. Pilot memutuskan menunggu cuaca membaik, baru berani mendarat,” kata Budi, kemarin.
Budi menjelaskan, idealnya, pesawat bisa mendarat di Bandara Kalimarau dengan jarak pandang 3.500 meter. Sedangkan pada saat Wings Air hendak mendarat, jarak pandang di bawah 1.000 meter. Sehingga cukup berbahaya bagi pesawat untuk mendarat. “Tadi ada dua pesawat. Cuma Wings Air yang mendarat di Kalimarau. Sedangkan Lion terpaksa menunda keberangkatan dari Bandara Sultan Aji Muhammad Sulaiman Sepinggan, Balikpapan,” imbuhnya.
Terpisah, Airport Manager Lion Air Group Berau, Ratna Nelly Sari menuturkan, cuaca buruk Kamis (29/10), membuat dua pesawat milik Lion Air Group tidak berani mendarat di Bandara Kalimarau. “Benar ada dua pesawat kami yang tertunda pendaratannya di Kalimarau. Pilot tidak mau ambil risiko,” katanya.
Untuk Wings Air Flight IW 1366, dikatakan Ratna terpaksa harus tertunda pendaratan selama tiga jam. Sedangkan Lion type Boeng 738 dengan penumpang 182, tertahan di Bandara Sultan Aji Muhammad Sulaiman Sepinggan, Balikpapan. “Sempat menunda Keberangkatan karena menunggu cuaca membaik,” ujarnya.
Terkait dengan kompensasi, Ratna menuturkan, tidak ada kompensasi yang disebabkan cuaca buruk sehingga pesawat mengalami keterlambatan. Hal ini sesuai dengan Peraturan Menteri Perhubungan Nomor 89 Tahun 2015 tentang Penanganan Keterlambatan Penerbangan. “Jika cuaca buruk tentu tidak ada kompensasi. Hal ini sudah diatur,” jelasnya. (hmd/har)
