Arus Deras Sulitkan Pencarian Korban Tenggelam di Sungai Merasa

- Sabtu, 31 Oktober 2020 | 20:14 WIB
PENCARIAN KORBAN: Pihak kepolisian dibantu warga melakukan pencarian Dionisius, warga Kampung Samburakat, yang hilang di sungai saat berkunjung ke Kampung Merasa, Kecamatan Kelay.
PENCARIAN KORBAN: Pihak kepolisian dibantu warga melakukan pencarian Dionisius, warga Kampung Samburakat, yang hilang di sungai saat berkunjung ke Kampung Merasa, Kecamatan Kelay.

TANJUNG REDEB - Pihak Kepolisian Sektor Kelay bersama warga Kampung Merasa, terus melakukan pencarian Dionisius (20), wisatawan lokal asal Kampung Samburakat, Kecamatan Gunung Tabur, yang diduga tenggelam di Sungai Merasa, Kamis (29/10) sekitar pukul 14.00 Wita.

Dikatakan Kepala Kampung Merasa, Yafet Tingai, sejak Jumat pagi (30/10), pihaknya bersama kepolisian telah menyisir area sungai. Namun, hingga sore sekitar pukul 17.30 Wita, korban belum juga ditemukan. “Belum ada tanda-tanda keberadaan korban. Arus sungai juga masih deras,” katanya.

Diakuinya, puluhan perahu telah dikerahkan untuk melakukan pencarian korban hingga ke hilir sungai yang bermuara di Sungai Kelay. Pihak keluarga korban juga turut membantu pencarian. Namun kondisi sungai yang banjir dan arus deras menjadi kendala pencarian. Air sungai yang keruh juga semakin mempersulit pencarian korban.  

Terlebih lokasi korban lompat ke sungai tersebut, memang tidak pernah dipakai warga untuk berenang. Sebab di lokasi itu arusnya deras dan dalam. “Ini pertama kalinya ada yang berani melompat dari atas batu itu. Warga di sini (Kampung Merasa) tidak berani, karena arusnya cukup deras,” ujarnya.

Lebih lanjut, Yafet mengatakan, pencarian korban akan terus dilakukan. Ia berharap, agar tidak ada lagi warga ataupun wisatawan yang melompat di lokasi korban menggilang. “Semoga ini yang pertama dan terakhir,” katanya.

Sementara itu, Kapolres Berau AKBP Edy Setyanto Erning, melalui Kapolsek Kelay Iptu Agus Priyanto, menuturkan awal mula korban datang bersama rombongan sekitar 10 orang. Setelah itu, korban mengajak rekannya menuju ke lokasi kejadian menggunakan perahu milik rekan korban yang tinggal di Kampung Merasa. Karena tidak enak menolak, rekan korban tersebut mengiyakan ajakan itu. Setelah tiba dilokasi, rekan korban sempat mengingatkan agar tidak melompat dan meminta hanya bersantai saja dari atas batu.

“Korban tidak peduli omongan rekannya. Kemudian melompat dan disusul oleh satu orang temannya. Namun yang satunya berhasil berenang ke tepi,” ujar Agus.

Karena korban tidak muncul, rekannya yang berjumlah 10 orang langsung melakukan pencarian, tetapi tidak membuahkan hasil. Sehingga memutuskan untuk melaporkan kejadian tersebut kepada warga kampung.

“Korban memang bisa berenang. Tapi arus kuat membuat korban diduga mengalami kelelehan hingga tenggelam. Saat ini kami masih fokus melakukan pencarian,” pungkasnya.

Diberitakan sebelumnya, seorang wisatawan lokal bernama Dionsius (20), asal Kampung Samburakat, Kecamatan Gunung Tabur, dikabarkan tenggelam saat berkunjung ke Kampung Merasa, Kecamatan Kelay. Kejadian itu terjadi Kamis (29/10) sekitar pukul 14.00 Wita.

Kepala Kampung Merasa, Yafet Tingai menuturkan, sebelum kejadian ada beberapa orang wisatawan asal Kampung Samburakat yang masuk ke Kampung Merasa. Tanpa melaporkan kedatangannya ke Kelompok Sadar Wisata (Pokdarwis) Kampung Merasa, mereka kemudian menuju ke hulu sungai. Setibanya di lokasi, korban melompat dari atas batu yang berada di Sungai Merasa. Seorang rekannya juga ikut melompat. Setelah melompat, rekan korban berenang ke pinggir. Sedangkan korban tidak muncul lagi.

“Informasi masuk ke kami sekitar pukul 16.00 Wita. Kami langsung melakukan pencarian,” ujarnya.

Ia mengatakan, pada saat kejadian, air di Sungai Merasa sedang banjir dan arus cukup deras. Diduga korban tidak kuat berenang dan terbawa arus. “Dugaan kami dia kedinginan, sehingga tidak kuat berenang, dan terbawa arus,” ungkap Yafet. (hmd/har)

Editor: izak-Indra Zakaria

Tags

Rekomendasi

Terkini

Safari Ramadan Kukar, Serahkan Manfaat JKM

Kamis, 28 Maret 2024 | 11:29 WIB
X