TANJUNG REDEB – Kepala Dinas Pertanian dan Peternakan (Distanak) Berau, Mustakim menyebut bisnis jamur tiram cukup menjanjikan di Kabupaten Berau.
Dikatakannya, saat ini pangsa pasar untuk jamur tiram di Berau cukuplah tinggi. Namun, hal ini belum bisa diimbangi dengan jumlah produksi para pelaku usaha jamur tiram yang ada di Berau.
Terlebih ia menerangkan, banyak usaha jamur tiram yang terseok-seok seiring pandemi Covid-19. “Ada satu tempat budidaya jamur tiram yang masih bertahan dan berkembang di tengah pandemi. Letaknya di Rinding,” katanya.
Usaha budidaya tersebut, diungkapkannya telah ada sejak 2010 silam dan pangsa pasarnya pun hingga ke luar daerah. Hingga sekarang, usaha itu telah memiliki empat gudang dengan masing-masing gudangnya berkapasitas empat ribu plastik jamur.
“Stok jamur tiram ini masih terbatas untuk wilayah Kabupaten Berau. Karena wilayah Berau inikan cukup besar dan peluang pasarnya juga tinggi,” ujarnya.
Karena itu, Mustakim pun berharap agar ke depannya jumlah budidaya jamur di Berau terus bertambah. Selain untuk memunuhi pangsa pasar, namun juga mampu meningkatkan perekonomian masyarakat.
“Jamur tiram termasuk jenis pangan organik, sehingga untuk dilakukan pemasaran tidak sulit walaupun sedang masa pandemi,” pungkasnya. (*/adf/arp)