KETUA Dewan Perwakilan Rakyat Daerah (DPRD) Berau, Madri Pani, meminta Pemerintah Kabupaten (Pemkab) Berau, konsisten menangani pandemi Covid-19. Ia juga mengingatkan tantangan pemulihan perekonomian Berau ke depannya.
Apalagi kata dia, di 2021 terjadi penurunan anggaran yang sangat signifikan dari tahun sebelumnya, mencapai 50 persen. Dimana diketahui pada 2020 Anggaran Pendapatan dan Belanja Daerah (APBD) menyentuh angka Rp 3 triliun. Sementara tahun depan sesuai Kebijakan Umum Anggaran dan Plafon Prioritas Anggaran Sementara (KUA PPAS) 2021 disepakati hanya mencapai Rp 1,5 triliun.
Melorotnya APBD Berau 2021, lanjut Madri Pani, tak terlepas dari lesunya sektor batu bara yang selama ini menjadi menyumbang terbesar pendapatan Berau, yang mencapai 61 persen. Kondisi itu pun diharapkan Madri Pani bisa menjadi perhatian Pemkab Berau. Sebab, dampak penurunan anggaran tersebut akan berpengaruh pada berbagai sektor.
“Makanya kami menyarankan gali sektor yang potensial meningkatkan pendapatan. Baca peluang dan berdayakan UMKM (Usaha Mikro, Kecil dan Menengah),” katanya, Kamis (5/11).
Apalagi dari total Rp 1,5 triliun yang telah disepakati melalui KUA-PPAS 2021, Politisi Partai NasDem ini menyebut, hampir sebagian dana tersebut untuk menggaji aparatur pemerintahan. “Karena itu akan banyak program pemerintah yang kena dampak dari turunnya anggaran,” tuturnya.
Di sisi lain, Madri Pani juga meminta pemerintah serius mengatasi pandemi Covid-19. Salah satunya dengan menegakan Peraturan Bupati Berau Nomor 52 Tahun 2020 tentang Penerapan Disiplin dan Penegakan Hukum Protokol Kesehatan.
Sebab, apabila pandemi Covid-19 ini tak bisa ditangani, maka akan semakin banyak anggaran di 2021 yang difokuskan untuk penanganan Covid-19. “Kami harap pemkab juga berinisiatif meminta bantuan anggaran ke provinsi dan Pemerintah Pusat. Karena permasalahan pandemi Covid-19 ini merupakan permasalahan nasional, bukan di daerah saja,” harapnya. (mar/arp/har)
