TANJUNG REDEB - Perusahaan Umum Daerah (Perumda) Air Minum Batiwakkal Kabupaten Berau kembali melakukan pengurasan seluruh Instalasi Pengolahan Air (IPA). Kegiatan yang dilakukan tiga hingga empat bulan sekali itu akan mulai dilaksanakan pada 12 November 2020.
Ada 14 titik yang akan dikuras, yaitu IPA Raja Alam I, Singkuang, Teluk Bayur, Labanan, Merancang, Segah, Talisayan, Suaran, Raja Alam II, Semurut, Biatan, Tembudan, Gurimbang, dan Tasuk.
Direktur Perumda Air Minum Batiwakkal Berau, Saipul Rahman mengatakan, pengurasan ini sengaja dilakukan secara bergiliran hingga 30 November mendatang, agar tidak mengganggu pelayanan. Namun tak dimungkiri, saat satu IPA tengah dikuras, maka tekanan air pelanggan Perumda di sekitarnya akan mengalami penurunan.
“Jadi mungkin tidak akan mati sama sekali. Tapi kemungkinan ada tidak mengalir, tapi kalau sebagian masih kita bisa cover dengan stok air yang ada, mudah-mudahan bisa kita bantu agar tidak mati sama sekali,” katanya kepada Berau Post ditemui di ruang kerjanya, Selasa (10/11).
Menyadari hal itu, maka Saipul pun menyarankan agar masyarakat untuk tetap menyimpan air dengan jumlah banyak selama masa pengurasan. Dan yang pasti ditekankan Saipul juga, pengurasan ini tidak akan membutuhkan waktu lama.
“Rata-rata sekitar tiga jam karena tergantung kapasitas IPA. Misalnya seperti Raja Alam itu 200 liter per detik, maka membutuhkan waktu sekitar 3 sampai 4 jam,” ucapnya. Kalau IPA-nya kecil seperti di Singkuang, maka pengurasannya akan lebih cepat lagi.
Agar tidak ada lagi masyarakat yang tidak mengetahui adanya pengurasan IPA di wilayahnya, dalam hal ini pihaknya sudah menyampaikan pemberitahuan di semua akses media sosial, termasuk halnya melalui masing-masing ketua RT.
