Berau Dapat 137 Ribu Vaksin Covid-19

- Kamis, 19 November 2020 | 18:25 WIB
Iswahyudi
Iswahyudi

TANJUNG REDEB – Pendistribusian vaksin Covid-19 tahap pertama dari pemerintah, kemungkinan dimulai pada Januari 2021. Untuk Kalimantan Timur sendiri mendapat jatah sebanyak 2,2 juta vaksin. Sementara untuk Berau mendapat 137.464 vaksin di tahap pertama ini. “Kemungkinan tiba di Berau pada Januari nanti,” kata Kepala Dinas Kesehatan (Dinkes) Berau Iswahyudi saat dikonfirmasi pada Rabu (18/11).

Kuota vaksin untuk Berau di tahap pertama tersebut, ujar Iswahyudi, memang hanya 60 persen dari total jumlah penduduk. “Untuk tahap kedua, belum bisa dipastikan juga jumlahnya berapa,” terangnya.

Dikatakan, vaksin akan diperuntukkan bagi masyarakat usia 18 hingga 59 tahun. Selain itu, masyarakat yang akan divaksin harus dalam kondisi sehat atau tanpa penyakit bawaan dan sudah pernah terinfeksi Covid-19. Sementara bagi ibu hamil, juga tidak diperkenankan untuk diberi vaksin. “Itu sesuai rekomendasi ITAGI (Indonesian Technical Advisory Group on Immunization). Dan vaksin akan diutamakan bagi petugas pelayanan publik, seperti aparat TNI-Polri, petugas kesehatan, dan lainnya,” jelasnya. 

Sementara bagi masyarakat, juga akan diutamakan yang pernah melakukan kontak erat dengan pasien Covid-19. “Pemberian vaksin dari kementerian itu gratis. Tapi kalau nanti ada pihak swasta yang membuat vaksin dan diperjualbelikan, tidak masalah juga,” terangnya. 

Penyediaan vaksin dan logistik imunisasi, seperti auto disable syringe (ADS) dan safety box, akan dilakukan pihak kementerian yang kemudian didistribusikan ke gudang vaksin Dinas Kesehatan di seluruh provinsi. Dari provinsi, akan diteruskan ke masing-masing kabupaten/kota. 

“Dari Dinas Kesehatan kabupaten/kota, meneruskan lagi ke puskesmas di wilayahnya. Karena dalam pelaksanaannya nanti, akan menggunakan sistem sarana distribusi yang sama dengan pelayanan imunisasi rutin,” jelas Iswahyudi.

Dikutip dari Jawapos.com, Presiden Joko Widodo (Jokowi) membeberkan adanya kesulitan pemerintah dalam melakukan pendistribusian vaksin Covid-19 nantinya. Menurut Jokowi, pendistribusian vaksin tidak sama dengan jenis barang lainnya.

Salah satu kesulitannya adalah karena suhu vaksin harus dijaga dengan baik. Bila dalam perjalanannya terjadi ketidakstabilan suhu, vaksin tersebut akan rusak.

“Memerlukan (level) kedinginan derajat tertentu. Setiap vaksin dari produk yang berbeda juga memerlukan moda transportasi yang berbeda,” ujar Jokowi di Bogor, Jawa Barat, Rabu (18/11).

Jokowi berujar, pemberian vaksin terbagi dalam dua kategori. Kategori pertama adalah vaksin yang diberikan gratis ke masyarakat. Kemudian kategori kedua adalah vaksinasi mandiri atau dengan menggunakan biaya sendiri.

“Jadi nanti ada yang gratis dan ada yang membayar. Itu dua hal yang akan berjalan beriringan nantinya,” ungkapnya.

Sebelumnya, Presiden Jokowi mengatakan pemerintah berupaya mendatangkan vaksin Covid-19 pada November ini. Namun kalau tidak bisa dilakukan, maka mundur pada Desember 2020.

“Kita berharap vaksin ini datang di akhir bulan November, kita ingin berusaha. Tapi kalau tidak bisa ya berarti masuk ke bulan Desember,” ujar Jokowi

Jokowi juga memastikan vaksin yang bakal dibeli pemerintah Indonesia merupakan yang direkomendasikan oleh Organisasi Kesehatan Dunia (WHO). “Bahwa kita akan membeli vaksin dari perusahaan merek yang ada di dalam daftar list-nya WHO. Saya nggak berbicara mereknya apa. Asal sudah ada di dalam list-nya WHO, itu yang akan kita beli,” tuturnya. (hmd/jpg/udi)

Editor: uki-Berau Post

Tags

Rekomendasi

Terkini

Camat Samboja Barat Tepis Isu Dugaan Pungli PTSL

Kamis, 25 April 2024 | 18:44 WIB

Sembilan Ribu Anak di PPU Diberi Seragam Gratis

Kamis, 25 April 2024 | 18:00 WIB

Pemkot Balikpapan Didesak Fasilitasi Pom Mini

Kamis, 25 April 2024 | 10:00 WIB

HIMASJA Soroti Dugaan Pungli PTSL di Samboja

Rabu, 24 April 2024 | 09:37 WIB
X