Rutin Transplantasi Terumbu Karang

- Kamis, 19 November 2020 | 19:16 WIB
MENJAGA BAWAH LAUT: Kelompok Maratua Peduli Lingkungan saat ingin melakukan transplantasi terumbu karang di Pulau Maratua beberapa waktu lalu.
MENJAGA BAWAH LAUT: Kelompok Maratua Peduli Lingkungan saat ingin melakukan transplantasi terumbu karang di Pulau Maratua beberapa waktu lalu.

MARATUA – Keindahan bawah laut Pulau Maratua merupakan salah satu sektor utama dalam kepariwisataannya. Agar hal ini bisa bertahan lama, sekelompok pemuda di pulau terluar itupun rutin melakukan transplantasi terumbu karang.

Kelompok yang bernama Maratua Peduli Lingkungan ini, merupakan gabungan para pemuda di Kampung Buyung-Buyung, Kecamatan Maratua. Dengan tujuannya sebagai wujud kesadaran akan kelestarian lingkungan, khususnya bawah laut.

Ketua Maratua Peduli Lingkungan, Riko mengatakan, terumbu karang yang ditransplantasi merupakan karang yang telah terdegradasi. Kemudian pihaknya lakukan pencangkokan atau pemotongan karang hidup, lalu ditanam di tempat lain yang mengalami kerusakan atau menciptakan habitat baru. 

"Kelompok ini kami bentuk untuk meningkatkan wawasan, serta kesadaran masyarakat akan pentingnya menjaga lingkungan," katanya belum lama ini.

Selain melakukan aksi nyata, kelompok yang telah terbentuk sejak 2016 lalu ini, juga rutin melakukan sosialisasi terhadap masyarakat Pulau Maratua. Mengenai pentingnya menjaga alam bawah laut untuk masa depan.

Hingga saat ini, Riko mencatat sudah sekitar 700 media terumbu karang yang telah ditanam kelompoknya. Dengan lokasi transplantasi tersebar di bawah laut Pulau Maratua. "Ada lima titik lokasi kami menanam terumbu karang. Dan terumbu karangnya sudah tumbuh," ujarnya.

"Median yang kami gunakan untuk melakukan rehabilitasi terumbu karang adalah coran semen berbentuk bulat. Seperti kue donat yang diberikan potongan pipa kecil untuk mengingat terumbu karang," sambung pria yang suka menyelam ini.

Ke depannya, tak hanya terfokus pada transplantasi terumbu karang, Riko mengaku berencana melakukan kampanye menolak ilegal fishing. Di mana hal tersebut juga telah merusak kondisi bawah laut.  

“Kami berharap kedepannya kegiatan kami ini memberikan manfaat bagi anak cucu kami kelak," pungkasnya. (*/aky/arp)

Editor: uki-Berau Post

Tags

Rekomendasi

Terkini

Jalan Rusak di Siradj Salman Minta Segera Dibenahi

Kamis, 18 April 2024 | 10:00 WIB

Pemotor Terlempar 25 Meter setelah Diseruduk Mobil

Kamis, 18 April 2024 | 07:50 WIB

Pertamina Kirim 18 Ton BBM ke Kutai Barat

Rabu, 17 April 2024 | 18:00 WIB
X