TANJUNG REDEB - Pemilihan Kepala Daerah (Pilkada) 2020 kurang lebih dua pekan lagi. Di tengah pandemi Covid-19 saat ini, pemungutan suara pun akan digelar dengan memperketat protokol kesehatan. Untuk itu, Komisi Pemilihan Umum (KPU) Berau melakukan simulasi pemungutan dan penghitungan suara yang dipusatkan di Lapangan Basket Batiwakkal, kemarin (21/11).
Ketua KPU Berau, Budi Harianto mengatakan, pilkada kali ini, terdapat beberapa perbedaan dari sebelumnya. Pada pilkada di tengah pandemi Covid-19 seperti saat ini, tentu diutamakan menerapkan protokol kesehatan. “Jadi kita lakukan simulasi sebelum hari pemungutan suara. Karena seperti kita ketahui bahwa Covid-19 masih ada di sekeliling kita. Ini adalah salah satu cara untuk mencegah penyebaran Covid-19 saat pemungutan suara,” jelas Budi, kemarin.
Dikatakannya, simulasi ini melibatkan kurang lebih 200 daftar pemilih tetap (DPT) yang diundang. “Jadi dalam simulasi ini kita contohkan, mulai dari pertama datang calon pemilih dilakukan cek suhu tubuh dan memastikan menerapkan protokol kesehatan. Jika ada pemilih jatuh pingsan, maka tim yang memakai Alat Pelindung Diri (APD) lengkap langsung bertindak,” paparnya.
Menurut Budi, tujuan simulasi ini untuk memberikan pemaham kepada pihak penyelenggara pemungutan suara yang bertugas di Tempat Pemungutan Suara (TPS). Serta memberi tahukan kepada masyarakat bahwa di TPS sudah aman sehingga tidak ada keraguan datang ke TPS untuk menentukan hak pilihnya. “Masyarakat tidak perlu khawatir untuk datang ke TPS. Karena petugas kami sudah menyiapkan APD yang lengkap dan memperketat protokol kesehatan,” jelasnya.
Dia berharap masyarakat Kabupaten Berau bisa hadir di TPS pada 9 Desember untuk menyalurkan hak pilihnya. Dia juga meminta kepada masyarakat untuk bisa selalu mematuhi prosedur petugas TPS untuk keamanan semua. “Patuhi protokol kesehatan sebelum datang ke TPS, dan ikuti petunjuk petugas. Karena Pilkada 2020 berbeda dari tahun sebelumnya,” tandasnya. (*/aky/har)