Drop setelah Dirawat 8 Hari, Satu Pasien Meninggal Dunia

- Selasa, 24 November 2020 | 21:43 WIB
LANGSUNG DIMAKAMKAN: Tim saat melakukan pemakanan pasien Covid-19 yang meninggal dunia kemarin (23/11).
LANGSUNG DIMAKAMKAN: Tim saat melakukan pemakanan pasien Covid-19 yang meninggal dunia kemarin (23/11).

TANJUNG REDEB - Kasus kematian pasien terkonfirmasi Covid-19 di Bumi Batiwakkal kembali bertambah. Kemarin (23/11), satu pasien dengan kode Berau 437, dinyatakan meninggal dunia sekitar pukul 16.30 Wita, di Rumah Sakit Umum Daerah (RSUD) dr Abdul Rivai Tanjung Redeb. 

Pasien yang merupakan pelaku perjalanan dari Kota Tarakan, Kalimantan Utara, itu dinyatakan terkonfirmasi Covid-19 dan dirawat sejak 15 November 2020 lalu.

Kepala Dinas Kesehatan (Dinkes) Berau, Iswahyudi mengatakan, selama menjalani perawatan, pasien sempat beberapa kali drop, sehingga digunakan alat bantu pernapasan. Tetapi, karena Pneumonia berat yang disebabkan virus Corona sudah menyerang hampir keseluruhan paru-paru, membuat pasien mengalami gagal pernapasan. “Setelah menjalani perawatan selama 8 hari, kondisinya semakin drop. Tim medis telah berusaha maksimal meningkatkan kondisi pasien. Tetapi pasien tidak dapat diselamatkan,” jelas Iswahyudi.

Sebelumnya, lanjut Iswahyudi, pasien Berau 437 melakukan perjalanan bersama dengan Berau 406 yang meninggal dunia pada 16 November lalu. Keduanya merupakan pasangan suami istri. Menurut Iswahyudi, pasien Berau 437 sempat mengalami peningkatan kesehatan. Namun, Senin (23/11) pagi kemarin, kondisinya kembali drop karena Pneumonia sudah menyerang hampir seluruh paru-paru pasien. “Nyaris seluruh paru-parunya kena. Ini yang mengakibatkan gagal napas,” lanjutnya.

Pasien meninggal dunia tersebut, lanjut Iswahyudi, langsung dimakamkan di pemakaman Covid-19, Jalan Bukit Ria, Kelurahan Gunung Panjang, sekitar pukul 17.00 Wita. Pemakaman dilakukan dengan prosedur Covid-19, selayaknya yang dilakukan pada pasien-pasien sebelumnya. “Jenazah pasien tidak boleh lebih dari 4 jam. Jadi langsung dimakamkan dengan protokol Covid-19,” ungkap Iswahyudi.

Selain kasus Kematian, Iswahyudi juga mengumumkan tambahan 10 kasus terkonfirmasi Covid-19. Rata-rata pasien yang terkonfirmasi itu merupakan kontak erat dari pelaku perjalanan. Dia mengatakan, dari 10 kasus baru itu, tiga pasien dari klaster keluarga, tiga klaster SIS BMO, dan empat merupakan pelaku perjalanan. “Ini yang dari awal saya bilang. Kesadaran masyarakat sangat penting dalam menerapkan protokol kesehatan. Jangan sampai pelaku perjalanan ini menjadi klaster keluarga,” ungkapnya. 

Kemarin, Iswahyudi juga menyampaikan tambahan delapan kasus dinyatakan selesai isolasi. Yakni empat pasien pelaku perjalanan dan empat klaster SIS BMO. “Rata rata pasien yang selesai isolasi berstatus orang tanpa gejala (OTG),” pungkasnya.

Berdasarkan data Dinas Kesehatan, kasus terkonfirmasi Covid-19 di Kabupaten Berau berjumlah 463 kasus, 66 kasus masih menjalani perawatan, dan kasus meninggal dunia menjadi enam orang. (hmd/har)

Editor: uki-Berau Post

Tags

Rekomendasi

Terkini

Camat Samboja Barat Tepis Isu Dugaan Pungli PTSL

Kamis, 25 April 2024 | 18:44 WIB

Sembilan Ribu Anak di PPU Diberi Seragam Gratis

Kamis, 25 April 2024 | 18:00 WIB

Pemkot Balikpapan Didesak Fasilitasi Pom Mini

Kamis, 25 April 2024 | 10:00 WIB

HIMASJA Soroti Dugaan Pungli PTSL di Samboja

Rabu, 24 April 2024 | 09:37 WIB
X