TANJUNG REDEB – Mobil turntable tende atau mobil pemadam kebakaran (damkar) tak kunjung tiba. Rencana penumbangan pohon di kawasan Jalan Pulau Sambit, Tanjung Redeb tak jadi dilakukan pada Senin (23/11).
Kepala Bidang Kebersihan, Dinas Lingkungan Hidup dan Kebersihan (DLHK) Berau, Anwar mengatakan, pohon yang ingin ditumbangkan pihaknya itu dianggap berbahaya bagi warga sekitar dan pengendara yang melintas. Namun, mobil damkar yang akan digunakan untuk membantu penumbangan, tidak kunjung tiba.
“Kami tunda dulu (penumbangan pohon, red ) hingga besok (hari ini, red),” katanya saat diwawancara Berau Post, Senin (23/11).
Dari pengamatan pihaknya di lapangan, ia mengungkapkan terdapat beberapa alat yang kurang untuk digunakan penumbangan. Selain itu, pihaknya juga telah berkoordinasi dengan pihak terkait, sepeti Perusahaan Listrik Negara (PLN) dan Telkom.
“Pohon itukan jika direbahkan atau dipotong pasti mengenai kabel PLN dan Telkom. Makanya kami koordinasikan dahulu dengan mereka,” ujarnya.
“Ini juga sebagai antisipasi awal. Ini juga mau memasuki musim hujan. Takutnya jika angin kencang, maka itu akan roboh. Apalagi posisi tanahnya miring,” sambung Anwar.
Dalam melaksanakan penumbangan hari ini, DLHK akan berkoordinasi dengan Satuan Lalu Lintas (Satlantas) Polres Berau guna mengatur lalu lintas di sekitar lokasi. “Kemungkinan waktu yang dibutuhkan 3 jam, untuk menumbangkan 10 pohon yang berpotensi berbahaya tersebut,” ungkapnya.
Terpisah, salah seorang warga sekitar, Harun menuturkan, dirinya dan keluarga cukup khawatir jika pohon yang ingin ditumbangkan itu roboh. Apalagi terletak di sekitar rumah. “Iya tadi koordinasi, besok (hari ini, red) mereka (DLHK, red) mau eksekusi,” pungkasnya. (hmd/arp)