Tak Disiplin Pemicu Klaster Keluarga

- Kamis, 26 November 2020 | 19:59 WIB
Iswahyudi
Iswahyudi

TANJUNG REDEB – Kasus Covid-19 di Kabupaten Berau yang sempat meningkat beberapa pekan terakhir, mulai menurun. Kemarin (25/11), Kepala Dinas Kesehatan (Dinkes) Berau, Iswahyudi, merilis 27 pasien Covid-19 dinyatakan sembuh dan selesai isolasi setelah dilakukan swab kontrol dengan hasil negatif.

Iswahyudi mengatakan, 27 pasien yang selesai isolasi itu dari klaster Saptaindra Sejati (SiS) Binungan Mine Operation (BMO). “Sejauh ini kasus terkonfirmasi dari klaster SIS BMO mencapai 62 kasus. Sebelumnya sudah sembuh 21 orang. Hari ini (kemarin, Red) tambah lagi 27 orang yang sembuh,” kata Iswahyudi.

Hingga kemarin (25/11), pasien dari klaster SIS BMO yang masih menjalani perawatan tersisa 14 orang. Menurut Iswahyudi, mereka tidak memiliki gejala, namun saat dilakukan swab kontrol, hasilnya masih terkonfirmasi. “Tren sembuh terus kami upayakan hingga Berau masuk zona hijau atau tanpa kejadian,” ujarnya.

Selain kasus sembuh, Iswahyudi juga merilis tambahan 4 kasus terkonfirmasi Covid-19. Yakni, pasien dengan kode Berau 468, merupakan transmisi lokal yang belum diketahui sumber penularannya. Kemudian Berau 469 kontak erat dengan Berau 452. Selanjutnya Berau 470 belum diketahui sumber penularannya. Dan Berau 471, pelaku perjalanan dari Pontianak.

“Berau 468 dan Berau 470 dimintai keterangan apakah dari luar daerah atau tidak. Sehingga kami bisa tahu sumber penularannya dari mana. Kami juga melakukan tracing orang terdekat yang bersangkutan,” jelasnya.

Dengan tambahan 27 kasus sembuh dan empat kasus terkonfirmasi, lanjut Iswahyudi, maka Kabupaten Berau saat ini masuk zona oranye untuk wilayah Kalimantan Timur. Meski demikian, dia tetap menekankan agar masyarakat disiplin menerapkan protokol kesehatan. Terkhusus pelaku perjalanan yang baru tiba di Berau. Sebab saat ini, kasus mendominasi dari pelaku perjalanan yang menjadi cikal bakal klaster keluarga. “Sangat sulit mewujudkan zona hijau jika perilaku masyarakat belum berubah,” bebernya.

Bahkan, sebelumnya Iswahyudi mengungkapkan, klaster keluarga menjadi momok penyebaran Covid-19 di Kabupaten Berau. Kesadaran pelaku perjalanan melakukan isolasi mandiri dengan baik dan benar yang masih rendah, menjadi pemicu meningkatnya kasus dari klaster keluarga. “Belakangan ini klaster keluarga terjadi berawal dari pelaku perjalanan,” katanya.

Ia mencontohkan, kurangnya kesadaran pelaku perjalanan yakni tidak melakukan swab setelah tiba untuk memastikan dirinya terpapar atau tidak. Kemudian, berkumpul dengan keluarga satu rumah tanpa menerapkan protokol kesehatan. Jika pelaku perjalanan ternyata terinfeksi Covid-19, maka akan menyebar di area rumah tersebut, sehingga keluarga lainnya ikut terpapar.

“Misal ada keluarga yang sehabis keluar kota, ia mungkin isolasi di rumah, namun tetap kontak dengan keluarga seperti anak dan istrinya. Itu kan sama saja. Tidak disiplin. Terlebih yang bersangkutan tidak swab,” katanya.

“Yang jadi permasalahan, jika anggota keluarga lainnya sudah jalan ke sana kemari, tentu tracing akan bertambah. Dan tidak menutup kemungkinan akan menjadi sebuah klaster baru,” imbuhnya.

Iswahyudi mengatakan, seharusnya pelaku perjalanan meskipun tanpa gejala, tetap melakukan isolasi mandiri dengan benar. Yakni, menyiapkan ruangan yang digunakan seorang diri. Jika berkomunikasi dengan keluarga gunakan masker dan jaga jarak. Kurangi waktu berkomunikasi. Dengan begitu, menurut Iswahyudi bisa mencegah penularan Covid-19. “Biar satu rumah, tapi isolasi mandirinya benar, tidak jadi masalah,” pungkasnya.

Berdasarkan data tersebut, saat ini kasus terkonfirmasi Covid-19 di Kabupaten Berau berjumlah 471 kasus, dan 38 kasus masih menjalani perawatan. (hmd/har)

Editor: uki-Berau Post

Tags

Rekomendasi

Terkini

HIMASJA Soroti Dugaan Pungli PTSL di Samboja

Rabu, 24 April 2024 | 09:37 WIB

Stadion Batakan Segera Dilengkapi Lapangan Latihan

Selasa, 23 April 2024 | 13:22 WIB

BPKAD Proses Hibah Lahan Perum Bumi Sempaja

Selasa, 23 April 2024 | 10:00 WIB

SIC Bersedia Biayai Waterfront City

Selasa, 23 April 2024 | 08:30 WIB

Lima SPBU di Kutai Barat Wajibkan QR Barcode

Senin, 22 April 2024 | 20:00 WIB

SIC Bersedia Biayai Waterfront City

Senin, 22 April 2024 | 16:00 WIB
X