TANJUNG REDEB – Meski pandemi sempat mengganggu roda perekonomian Berau sejak triwulan kedua tahun ini. Namun, sepertinya tak terlalu berdampak terhadap perkembangan Usaha Mikro, Kecil dan Menengah (UMKM) di Kabupaten Berau.
Kepala Bidang UMKM dan Koperasi, Dinas Perindustrian, Perdagangan dan Koperasi (Disperindagkop) Berau, Hasnawati mengatakan, saat ini pihaknya mencatat terjadi pertumbuhan jumlah UMKM di Berau, dari 1.500 menjadi sekitar 4.000 pelaku UMKM yang tersebar di seluruh Berau.
Tumbuhnya jumlah UMKM ini dijelaskannya tak terlepas dari upaya pemerintah melalui beberapa program yang diluncurkan. Seperti Program PEN (Pemulihan Ekonomi Nasional) melalui Banpres (bantuan presiden) atau BPUM (Bantuan Pelaku Usaha Mikro).
“Untuk BPUM ini banyak yang telah mendaftar, supaya bisa diusulkan untuk mendapat bantuan,” katanya saat ditemui di ruang kerjanya, kemarin (26/11).
Selain bantuan BPUM ini, Hasnawati juga menerangkan, pihaknya rutin mengadakan pembinaan kepada UMKM. Serta melakukan pelatihan untuk meningkatkan sumber daya masyarakat. “Pelatihan yang sudah diadakan yaitu, menjahit, tata boga dan pengolahan ikan,” terangnya.
“Itu semua kami lakukan supaya dapat meningkatkan keterampilan bagi pelaku UMKN. Supaya mereka juga lebih bisa berkreasi, kreatif dalam membuat suatu produk,” sambung wanita berhijab ini.
Lebih lanjut, apabila poduk-produk yang dibuat UMKM di Berau telah beragam. Maka wisatawan yang datang berkunjung pun akan memiliki banyak pilihan untuk membawa pulang oleh-oleh dari Berau.
“Kalau untuk oleh-oleh dari UMKM, minimal pada kemasannya ada tulisan dari daerah Berau,” harapnya. (*/fif/arp)