PROKAL.CO,
MARATUA – Tak selamanya limbah menjadi barang yang tak berharga. Seperti halnya batok kelapa. Namun, ketika sudah di tangan Iswin dan Toyan, batok kelapa yang jarang dimanfaatkan itupun menjadi barang dengan nilai ekonomis.
Ya, kedua warga Kampung Payung-Payung, Kecamatan Maratua ini memiliki keahlian dalam hal kerajinan, khususnya pada batok kelapayang mereka buat menjadi mangkok untuk tempat makanan, sabun hingga sebagai hiasan lampu.
“Kami membuat kerajinan tangan ini kalau ikan lagi sulit dicari,” kata Toyan beberapa waktu lalu. Sehari-harinya, Toyan dan Iswin berprofesi sebagai nelayan sekaligus pembuat perahu.
Diungkapkan Toyan, ia dan Iswin pernah mendapat pelatihan membuat kerajinan batok kelapa yang digelar Bank Indonesia bekerjasama dengan Pemerintah Kabupaten (Pemkab) Berau. Dari situlah keahliannya memanfaatkan batok kelapa berawal.
Dengan potensi batok kelapa di kampungnya yang sangat besar, disertai dorongan ingin mengembangkan kemampuannya. Toyan beserta rekannya Iswin akhirnya benar-benar mencoba memulai kerajinan tersebut.
“Mudah-mudahan ada kemajuan untuk kehidupan kami. Ketika tidak bisa melaut karena cuaca kurang bagus, kami bisa membuat kerajinan batok kelapa ini,” harapnya.