TANJUNG REDEB – Seorang dokter di Berau dinyatakan terkonfirmasi Covid-19 pada Sabtu (28/11). Dokter yang mendapat kode pasien Berau 481, diduga terpapar Covid-19 setelah mengikuti kegiatan pengobatan massal di Kecamatan Maratua pada Kamis (19/11) lalu.
Kepala Dinas Kesehatan (Dinkes) Berau Iswahyudi yang dikonfirmasi kemarin (29/11) menjelaskan, usai mengikuti kegiatan pengobatan massal, dokter tersebut mengeluhkan sakit pada Kamis (26/11). Kemudian melakukan swab pada Jumat (27/11) dan esok harinya (28/11), hasil swab terbit dan menyatakan terkonfirmasi Covid-19.
Dijelaskan Iswahyudi, pengobatan massal yang diinisiasi Dinas Kesehatan Kaltim, melibatkan 10 dokter dan tenaga medis dari Berau. “Kegiatannya sehari aja di sana,” ujarnya. Untuk itu, semua dokter dan tenaga medis yang mengikuti kegiatan di Maratua, masuk dalam tracing pasien Berau 481. Pihaknya juga masih menelusuri sumber penularannya. Apakah didapat saat berinteraksi dengan orang-orang Maratua, atau dari tim Dinkes Kaltim yang datang dari Samarinda. “Karena pasien ini tidak pernah meninggalkan Berau,” terangnya.
Iswahyudi melanjutkan, dokter yang mengikuti pengobatan massal di Maratua, rata-rata adalah dokter spesialis. Namun masyarakat, lanjut dia, tidak perlu panik. Sebab seluruh dokter maupun tenaga medis yang mengikuti kegiatan tersebut telah menjalani isolasi mandiri. “Sudah isolasi. Para dokter dan staf yang melakukan isolasi juga tidak ada keluhan. Besok (hari ini, red) mereka semua menjalani swab,” ujarnya.
Sementara mengenai kondisi pasien Berau 481, masih mengeluhkan sesak. “Tapi secara keseluruhan kondisinya normal,” kata Iswahyudi.
Apakah memungkinkan dilakukan swab massal? Ditanya demikian, Iswayhudi memastikan swab massal belum bisa dilakukan. Karena selain membutuhkan anggaran besar, juga memiliki efek domino di masyarakat. “Karena masyarakat akan panik,” terangnya.
Menurutnya, swab massal hanya dilakukan untuk kasus dengan area penyebaran berada di satu wilayah. Seperti pada klaster SIS BMO dengan area penyebaran di mes karyawan. Sehingga setiap orang yang tinggal di mes tersebut wajib melakukan swab. “350 orang yang swab di kasus SIS BMO,” katanya. (hmd/udi)