TANJUNG REDEB - Kepala Dinas Kesehatan (Dinkes) Berau, Iswahyudi, Senin (30/11) kemarin mengumumkan tambahan kasus terkonfirmasi Covid-19 sebanyak 9 orang. Di antaranya tiga dokter dan tiga staf kesehatan.
Dikatakan Iswahyudi, setelah dilakukan tracing dari pasien dengan kode Berau 481 yang dinyatakan terkonfirmasi Minggu (29/11), pihaknya mendapatkan beberapa nama. Namun yang baru keluar hasilnya baru 6 orang. “Tracing dilakukan lebih dari 10 orang, baik tenaga kesehatan yang ikut ke Maratua maupun pihak keluarga dari yang bersangkutan,” ujar Iswahyudi.
Ia menuturkan, awal mula pasien dengan kode Berau 481 yang juga merupakan seorang dokter mengeluh sakit demam, beberapa hari setelah rombongan dari Dinas Kesehatan Kalimantan Timur melakukan pengobatan massal di Kecamatan Maratua. Kemudian Berau 481 melakukan swab dan dinyatakan terkonfirmasi Covid-19. “Ada beberapa dokter yang juga sudah mengeluh tidak enak badan. Yang kontak erat sudah kami isolasi,” ujarnya.
Lebih lanjut, dikatakan Iswahyudi, kegiatan pengobatan massal tersebut digelar pada Kamis (19/11) lalu. Kegiatan ini merupakan program kerja dari Dinkes Kaltim, serta membawa beberapa dokter spesialis dari Berau dan wilayah Kaltim.
Lebih lanjut dikatakannya, selain nakes, dua kasus baru merupakan pelaku perjalanan. Yakni Berau 492, warga Tanjung Redeb, pelaku perjalanan dari Samarinda. Dan Berau 493, warga Tanjung Redeb, pelaku perjalanan asal Majalengka. “Satu kasus merupakan Warga Negara Asing (WNA) asal Filipina. Masih belum diketahui sumber penularannya. Saat ini untuk total WNA yang terkonfirmasi sebanyak 3 orang,” katanya. “Tracing masih dilakukan untuk mencari kontak erat dari Berau 481 dan juga kontak erat WNA asal Filipina tersebut,” imbuhnya.
Selain penambahan kasus terkonfirmasi, Iswahyudi juga menyampaikan ada 6 pasien dinyatakan selesai isolasi atau sembuh. Di antaranya 4 pasien klaster lokal dan dua pasien pelaku perjalanan.
“Dari perkembangan kasus Covid-19 hingga saat ini, Berau masih berada di zona oranye. Dengan jumlah kasus terkonfirmasi mencapai 493 kasus, dan 44 kasus masih menjalani perawatan,” pungkasnya. (hmd/har)
