TANJUNG REDEB – Meski rencana pembelajaran tatap muka sudah disiapkan, namun permintaan pembuatan seragam sekolah di sejumlah konfeksi masih ‘redup’.
Kata salah satu pemilik usaha konfeksi, Rizky, jika dalam satu bulan omzet yang bisa didapatkannya mencapai Rp 9 juta per bulan, bahkan lebih jelang mulai masuknya anak sekolah, berbeda dengan kondisi saat ini.
“Biasanya jelang anak-anak masuk sekolah itu banyak permintaan buat seragam hitam putih atau pramuka, kaos olahraga, seragam jurusan, almamater dan sebagainya, tapi sekarang masih belum ada,” ujarnya ditemui di tempat usahanya, kemarin (9/12).
Karena permintaan pembuatan seragam masih sepi, saat ini dirinya pun hanya menggaram permintaan seperti masker, walau omzet yang didapatkan tidak seperti biasanya.
Sementara, Kepala Dinas Perindustrian Perdagangan dan Koperasi (Disperindagkop) Berau Wiyati, mengakui kalau pandemi memengaruhi sektor ekonomi seluruh masyarakat. Untuk itu dirinya mengimbau agar setiap pelaku usaha memanfaatkan bantuan yang diberikan pemerintah, termasuk melalui program Pemberdayaan Ekonomi Nasional (PEN).
“Tidak hanya penjahit saja, semua bidang usaha bisa mendaftarkan diri mendapatkan bantuan itui. Dengan itu diharapkan seluruh pelaku usaha bisa tetap bertahan dan pelan-pelan bangkit kembali,” harapnya. (*/fif/sam)