Kirim Surat Pribadi ke Seluruh Warga, Maksimal Kelola Faktor Pembeda

- Senin, 14 Desember 2020 | 19:52 WIB
BEBERKAN RAHASIA: Eko Arief Nugroho bersama Sakirman dan Abdul Waris, saat bersantai di salah satu kafe yang ada di Tanjung Redeb.
BEBERKAN RAHASIA: Eko Arief Nugroho bersama Sakirman dan Abdul Waris, saat bersantai di salah satu kafe yang ada di Tanjung Redeb.

Terbanglah bangau ke Negeri Cina. Uang sekeping dibawa serta. Demi Berau negeri tercinta. Pilih black pink si nomor dua.

///

Pantun itulah yang diucapkan calon bupati Berau Sri Juniarsih, ketika menutup pemaparan visi dan misi dalam debat terbuka Pilkada Berau, akhir November lalu. Sesaat setelah pantun dibacakan, Gamalis yang menjadi pasangan Sri Juniasih membentangkan spanduk mini bertuliskan Uang Rakyat Untuk Rakyat.

Adegan itu cukup menyedot perhatian publik Berau dan menjadi bahan perbincangan. Banyak kalangan menilai bahwa debat tersebut menjadi momen penting di mana popularitas pasangan Sri Juniasih-Gamalis meningkat tajam. Banyak pemilih yang semula ragu dengan kapasitas calon bupati dan wakil bupati nomor urut dua ini, akhirnya berbalik memberikan dukungan.

Kabupaten Berau kini tinggal menunggu untuk memiliki seorang bupati dan wakil bupati baru. Jika tak ada aral melintang pasangan Sri Juniasih dan Gamalis akan resmi dilantik Februari 2021 nanti. Sri Juniarsih adalah istri almarhum Muharam yang sebelumnya menjabat bupati Berau. Ketika Muharam wafat di tengah persiapan pencalonan pada Oktober lalu, Sri Juniarsih didapuk oleh koalisi Ragam untuk menggantikannya, berdampingan dengan Gamalis sebagai calon wakil bupatinya.

Namun di balik suksesnya pasangan Sri Juniarsih dan Gamalis meraup suara mencapai 58,5 persen versi hitung cepat, ada sosok konsultan yang berperan penting. Sosok tersebut adalah Eko Arief Nugroho selaku Direktur Sinergi Riset Nusantara (SRN). Ia ditunjuk menjadi konsultan yang bertugas untuk memenangkan pasangan tersebut.

Eko yang ditemui di salah satu kafe di Tanjung Redeb menuturkan, semula pasangan ini kurang diperhitungkan. Mengingat figur Sri Juniarsih yang baru hadir dalam pentas politik Berau. Sehingga, pada 9 Desember 2020 lalu, publik seolah terkejut dengan kemenangan tim Ragam. “Jangankan tim lawan, tim sendiri saja terkejut dengan kemenangan mutlak ini,” katanya.

Eko menuturkan, banyak faktor yang menjadi penyebab kemenangan tersebut. Faktor utamanya adalah kecerdikan Sri Juniarsih-Gamalis dalam menganalisa, menentukan, dan mengelola faktor pembeda yang mereka miliki. Mereka sadar bahwa politik uang adalah perusak demokrasi yang harus dilawan. “Pasangan ini mampu tampil percaya diri. Mereka mainkan dengan ketawakalan, kecerdasan politik, dan kesatuan gerak,” ujar Eko.

Eko melanjutkan, faktor pembeda itu mereka olah dan komunikasikan terstruktur, masif, dan sistematis. Mulai dari profiling Sri Juniarsih dan Gamalis, narasi-narasi yang sedikit namun diolah dengan baik dan mendalam, saluran komunikasi politik yang tertata rapi, soliditas antara partai pengusung dengan relawan, sampai dengan pemanfaatan media sosial yang optimal.

“Inilah yang menjadi poin penting untuk meraih keunggulan suara pada saat pilkada lalu,” bebernya.

Ia mengatakan, status sebagai istri almarhum Muharam merupakan kekuatan utama elektabilitas Sri Juniarsih. Hal ini didukung oleh karakternya cenderung tampil alamiah, bisa berkomunikasi dengan berbagai kalangan, serta memiliki kemampuan belajar yang cepat. Pada masa awal kampanye, simpati publik terbangun karena melihatnya sebagai sosok ibu rumah tangga yang ditinggal oleh suami yang dicintainya, kemudian harus menanggung tugas berat melanjutkan tugas politik sang suami. Di situlah kapasitas kepemimpinannya teruji. Dalam waktu singkat Sri Juniarsih bisa tampil bukan hanya sebagai istri yang tengah berduka, namun juga seorang calon bupati yang menguasai permasalahan masyarakat Berau, dan mencarikan solusinya. Saat debat terbuka, ibu dari lima orang anak ini mampu meyakinkan para undecided vooter bahwa dia layak dipilih untuk menjadi ‘ibu’ bagi masyarakat Berau. Para pemilih yang masih belum menentukan pilihan itupun semakin diyakinkan dengan beredarnya surat pribadi Sri Juniarsih yang dikirim ke seluruh rumah warga. Surat yang isinya sangat personal itu mampu memperkuat ikatan emosional dengan calon pemilih.

Sosok Gamalis sebagai calon wakil memberi kontribusi yang sangat besar. Sebagai politikus senior Berau yang sudah dua periode menjadi legislator di DPRD Kaltim, Gamalis memiliki hikmat kebijaksanaan. Gamalis sadar betul bahwa dalam pilkada, sosok calon bupati harus lebih menonjol daripada seorang wakil. Dia memberikan panggung luas kepada Sri Juniarsih untuk tampil meyakinkan publik. Gamalis juga tidak tampil dominan saat debat publik, meskipun sama-sama menguasai materi yang diperdebatkan.

“Narasi politik yang ciamik, itu yang kami tekankan kepada pasangan tersebut,” ujarnya.

Di sisi lain, Eko mengatakan, keyakinan bahwa kata adalah senjata dalam perjuangan politik menjadi dasar dalam pemilihan dan pengembangan narasi-narasi politik. Memperkuat elektabilitas calon membutuhkan kepiawaian dalam mengembangkan narasi tentang sang calon dan mengapa mereka harus dipilih. Pasangan Sri Juniasih-Gamalis unggul dalam menggiring opini publik untuk mengajak memilih mereka. Narasi yang dikembangkan mampu menyentuh aspek emosional pemilih. Ia mencontohkan, narasi anti politik uang yang terus dijadikan bahan kampanye. Narasi ini mampu dikelola dengan baik sehingga bisa selaras dengan gerakan masyarakat sipil. Komitmen Sri Juniarsih-Gamalis untuk menolak politik uang mendapat dukungan yang luar biasa. “Narasi ini juga telah menempatkan paslon nomor 2 ini sebagai pasangan protagonis yang berjuang menegakkan aturan melawan musuh negara," katanya.

Halaman:

Editor: uki-Berau Post

Tags

Rekomendasi

Terkini

Jalan Rusak di Siradj Salman Minta Segera Dibenahi

Kamis, 18 April 2024 | 10:00 WIB

Pemotor Terlempar 25 Meter setelah Diseruduk Mobil

Kamis, 18 April 2024 | 07:50 WIB

Pertamina Kirim 18 Ton BBM ke Kutai Barat

Rabu, 17 April 2024 | 18:00 WIB
X