Karyawan yang Terkonfirmasi Covid-19, Gugus Tugas BUMA Pastikan Bukan Pelaku Perjalanan

- Jumat, 18 Desember 2020 | 20:11 WIB
Ilustrasi
Ilustrasi

TANJUNG REDEB - Manajemen PT BUMA Lati buka suara terkait dua karyawan mereka yang terpapar Covid-19. Tim Gugus Tugas BUMA Lati, Adi, memastikan karyawan tersebut bukan pelaku perjalanan, melainkan transmisi lokal.

Dia mengatakan, awal mula muncul kasus tersebut yakni pada 8 Desember lalu, pasien dengan kode Berau 557, mengeluhkan tidak enak badan. Setelah dilakukan Polymerase Chain Reaction (PCR), dinyatakan terkonfirmasi Covid-19. Kemudian, pihaknya melakukan tracing terhadap karyawan dan keluarga, dan didapati sebanyak 27 orang. Dari hasil tracing itu, dua orang dinyatakan terkonfirmasi Covid-19 dengan kode Berau 643 dan Berau 644. “Jadi kasus pertama itu yakni Berau 577 bukan pelaku perjalanan,” tegas Adi.

Diakuinya, pihaknya hingga saat ini masih melakukan tracing terhadap kontak erat dari para karyawan. “Seluruh biaya menjadi tanggung jawab dari BUMA,” katanya.

Sedangkan untuk karyawan yang hasil PCR-nya negatif, dikatakan Adi, akan kembali bekerja dengan meminta persetujuan dari Tim Gugus Tugas Berau Coal. Sementara karyawan yang pulang cuti dari luar Berau, lanjutnya, diwajibkan melakukan PCR dua kali, yakni saat berada di kota asal dan setelah tiba di Berau. Jika hasilnya terkonfirmasi, maka akan langsung dilaporkan kepada Berau Coal dan Dinas Kesehatan (Dinkes) Berau.

“Apabila negatif, masih menunggu persetujuan dari Tim Gugus Tugas Berau Coal untuk kembali bekerja. Kami juga menggunakan aplikasi untuk memastikan yang bersangkutan tidak ke mana-mana jika isolasi mandiri,” bebernya.

Sementara itu, Kepala Dinas Kesehatan Berau, Iswahyudi mengatakan, perusahaan yang melakukan tracing tetap berkoordinasi dengan Dinas Kesehatan. “Mereka ada melaporkan kepada kami terkait hasil tracing dan juga hasil PCR-nya,” katanya.

Menurut Iswahyudi, tidak menutup kemungkinan klaster dari BUMA akan bertambah, mengingat tracing masih terus dilakukan oleh pihak perusahaan. “Kami masih menunggu hasil juga,” tutupnya.

Diberitakan sebelumnya, dalam dua hari (15-16/Desember), terdapat penambahan kasus Covid-19 di Kabupaten Berau sebanyak 42 kasus. Kepala Dinas Kesehatan Berau, Iswahyudi mengatakan, dari 42 kasus tersebut, banyak ditemukan klaster lokal yang belum diketahui sumber penularannya. Termasuk terdapat karyawan perusahaan PT BUMA. “Tapi karyawan perusahaan itu bukan pelaku perjalanan,” kata Iswahyudi.

Karyawan perusahaan yang terpapar, lanjutnya, kemungkinan masuk orang tanpa gejala. Kemudian yang bersangkutan masuk kerja dan membuat beberapa rekannya ikut terpapar. Pihaknya pun saat ini masih melakukan tracing, baik terhadap masyarakat dengan kasus klaster lokal tanpa diketahui keterangannya maupun karyawan perusahaan. “Untuk tracing karyawan perusahaan kami dibantu oleh pihak perusahaan,” katanya. (hmd/har)

Editor: izak-Indra Zakaria

Tags

Rekomendasi

Terkini

Camat Samboja Barat Tepis Isu Dugaan Pungli PTSL

Kamis, 25 April 2024 | 18:44 WIB

Sembilan Ribu Anak di PPU Diberi Seragam Gratis

Kamis, 25 April 2024 | 18:00 WIB

Pemkot Balikpapan Didesak Fasilitasi Pom Mini

Kamis, 25 April 2024 | 10:00 WIB

HIMASJA Soroti Dugaan Pungli PTSL di Samboja

Rabu, 24 April 2024 | 09:37 WIB
X