TELUK BAYUR – Pemerintah terus melakukan pemantauan harga sembako menjelang Natal dan tahun baru. Salah satunya dengan melakukan kunjungan ke lima distribusi sembako yang ada di Berau.
Kepala Dinas Perindustrian, Perdagangan dan Koperasi (Disperindagkop) Berau, Wiyati mengatakan, kunjungan terhadap lima distribusi sembako ini dilakukan pihaknya bersama Dinas Pangan beberapa waktu lalu. Hasilnya, harga maupun stok sembako disimpulkan pihaknya masih dalam kategori mencukupi saat ini.
Untuk harga sembako seperti beras, sayur hingga minyak goreng dan gula, dirinya menerangkan masih dalam kisaran harga yang relatif stabil dan tak ada lonjakan harga yang signifikan. "Kenaikan harganya sekitar Rp 2 ribu hingga RP 5 ribu dan itu belum masuk kategori inflasi. Jadi masih wajarlah," katanya kepada awak media ini.
Memang, diakuinya kondisi saat ini berbeda dibandingkan tahun-tahun sebelumnya. Karena pandemi Covid-19 dianggap membuat stok bahan sembako di pasaran menjadi masih berlimpah dan cukup bagi masyarakat hingga beberapa bulan ke depan.
"Apalagi masyarakat tidak ada perayaan tahun baru dan Natal, jadi masyarakat tidak terlalu memerlukan bahan makanan seperti tahun sebelumnya,” tuturnya.
Sementara itu, Kepala Bidang Ketersediaan dan Kerawanan Pangan, Dinas Pangan Berau, Edi Mustafa juga memastikan stok pangan berupa bahan sembako masih cukup dalam beberapa bulan ke depan. Karena stok masih cukup banyak, maka ia menyebut tidak akan ada lonjakan harga yang secara signifikan.
"Kenaikan harga tetap ada, tapi sekitar Rp 2 ribu hingga Rp 5 ribu saja per bahan. Dan itu wajar karena fluktuasi harga yang terus menerus terjadi," ujarnya.
"Dan bahan yang sangat berpotensi dan diprediksi naik seperti telur, daging, ikan, dan bahan dapur seperti cabai dan bawang. Itu pun tidak akan naik secara tinggi, hanya naik dalam batasan normal,” sambungnya. (*/adf/arp)