Baru Dibuka, 16 Pasien Langsung Masuk RSD

- Senin, 21 Desember 2020 | 20:24 WIB
RUMAH SAKIT DARURAT: Plt Bupati Berau Agus Tantomo saat membuka kembali operasional RSD yang menggunakan gedung eks Hotel Cantika Swara kemarin (20/12).
RUMAH SAKIT DARURAT: Plt Bupati Berau Agus Tantomo saat membuka kembali operasional RSD yang menggunakan gedung eks Hotel Cantika Swara kemarin (20/12).

TANJUNG REDEB – Pelaksana Tugas (Plt) Bupati Berau Agus Tantomo, membuka kembali operasional Rumah Sakit Darurat (RSD) yang menggunakan gedung eks Hotel Cantika Swara di Jalan Pulau Panjang, Minggu (20/12). Usai pembukaan, dirinya bersama jajaran Satgas Covid-19 Berau, turut melakukan pengecekan kamar-kamar yang akan digunakan sebagai ruang perawatan pasien Covid-19.

Dikatakan Agus, kembali dibukanya RSD, karena Rumah Sakit Umum Daerah (RSUD) dr Abdul Rivai, Politeknik Sinar Mas, dan beberapa hotel yang selama ini digunakan dalam penanganan Covid-19, sudah tak mampu lagi menampung pasien yang jumlahnya terus meningkat. “Semoga dengan kembali dibukanya RSD ini, tidak akan berlangsung lama,” katanya kemarin.

Ia mengatakan, pemilihan gedung eks Hotel Cantika Swara sebagai RSD, karena tempat tersebut yang memenuhi standar untuk melakukan perawatan pasien terkonfirmasi. Selain itu Cantika Swara juga sudah dilengkapi dengan kamar mandi dalam kamar, dan kasur untuk para pasien. “Sudah lengkap fasilitasnya,” katanya.

Terkait pembiayaan, Agus memastikan sudah ditanggung oleh Anggaran Pendapatan dan Belanja Daerah (APBD) Berau tahun 2020 dan 2021. “Pembayarannya bertahap, melalui APBD 2020 dan 2021,” tuturnya.

Ia berharap, agar pasien dapat dilayani dengan baik hingga sembuh dan diperbolehkan pulang. Dalam kesempatan itu, Agus juga menyapa dan memberi semangat beberapa tenaga medis yang baru ditempatkan di RSD tersebut. Ia berpesan, agar dalam bekerja, tetap memperhatikan keselamatan diri. “Selalu gunakan APD (Alat Pelindung Diri). Jika membutuhkan sesuatu, segera mengabari,” ujarnya.

Direktur RSUD dr Abdul Rivai Nurmin Baso menambahkan, kamar yang disiapkan untuk merawat pasien terkonfirmasi Covid-19 di RSD, sebanyak 57 kamar. Dalam satu kamar, bisa diisi dua pasien. “Bisa dua orang untuk yang berkeluarga,” katanya.

Nurmin mengatakan, untuk pasien yang dirawat di RSD, hanya pasien dengan gejala ringan. Sedangkan untuk gejala sedang hingga berat, tetap dirawat di RSUD dr Abdul Rivai. Karena seluruh peralatan medis, berada di rumah sakit plat merah tersebut.

“Untuk hari ini (kemarin, red), sudah ada list masuk untuk 16 pasien yang akan dirawat di sini (RSD). Mereka sebelumnya dirawat di RSUD,” tuturnya.

Untuk tenaga medis, Nurmin mengatakan, akan bertugas bergantian dengan sistem 3 shift. Lanjutnya, setiap shift akan ditugaskan 6 perawat dan satu koordinator. Dengan sistem pergeseran, yakni minggu pertama bertugas di RSD, minggu kedua menjalani isolasi mandiri, dan minggu ketiga libur.

“Yang dianggarkan baru 24 orang, tapi saat ini hanya ada 18 orang. Kondisinya akan berubah, jika pasien terus bertambah,” katanya.

Nurmin mengungkapkan, para perawat yang direkrut menggunakan sistem kontrak sampai batas waktu yang belum ditentukan. Pembayaran gaji sendiri melalui APBD Berau, dan bisa diusulkan melalui Kementrian Kesehatan (Kemenkes). “Sistemnya di sini sukarela, tapi tetap mendapat gaji dari APBD serta bisa dianggarkan juga melalui Kemenkes,” ujar Nurmin. (hmd/udi)

 

Editor: uki-Berau Post

Tags

Rekomendasi

Terkini

Camat Samboja Barat Tepis Isu Dugaan Pungli PTSL

Kamis, 25 April 2024 | 18:44 WIB

Sembilan Ribu Anak di PPU Diberi Seragam Gratis

Kamis, 25 April 2024 | 18:00 WIB

Pemkot Balikpapan Didesak Fasilitasi Pom Mini

Kamis, 25 April 2024 | 10:00 WIB

HIMASJA Soroti Dugaan Pungli PTSL di Samboja

Rabu, 24 April 2024 | 09:37 WIB
X