Produksi Padi Masih Belum Maksimal

- Selasa, 22 Desember 2020 | 21:51 WIB
MASIH KURANG: Jumlah produksi padi di Berau masih kurang ideal dengan produksi rata-rata secara nasional.
MASIH KURANG: Jumlah produksi padi di Berau masih kurang ideal dengan produksi rata-rata secara nasional.

TANJUNG REDEB – Kepala Dinas Pertanian dan Peternakan (Distanak) Berau, Mustakim menyebut produksi padi petani di Berau masih belum mencukupi kebutuhan masyarakat di Bumi Batiwakkal-sebutan Berau.

Dikatakannya, saat ini produksi beras di Kabupaten Berau sebanyak 28.690 ton Gabah Kering Panen (GKP) atau setara dengan 15.182 ton produksi padi. Sementara, idealnya rata-rata produksi padi nasional 5,7 ton/ha GKP, sedangkan Kabupaten Berau masih memproduksi sekitar 3,076 ton/ha GKP untuk padi sawah dan 2,84 ton/ha GKP untuk padi ladang. 

Rendahnya produksi padi ini menurut Mustakim diakibatkan berbagai macam hal. Mulai dari struktur tanah hingga biaya pengolahan yang dianggap cukup tinggi bagi petani.

“Hampir seluruh produksi padi yang ada terkendala akibat kurangnya aliran air untuk masuk ke tanah, sehingga kondisi tanah pun kurang bagus,” ungkapnya kepada Berau Post, Senin (21/12).

Berbagai persoalan itupun disebutnya telah disampaikan pihaknya ke pemerintah provinsi dan Pemerintah Pusat. Namun, permasalahan tersebut masih belum bisa terselesaikan secara penuh hingga saat ini.

Walaupun begitu, ia menyebut pemerintah sejatinya terus berusaha membantu petani. Salah satunya melalui beberapa bantuan sehingga produksi beras dinyatakan meningkat daripada tahun lalu. 

"Pada tahun lalu, produksi padi di Berau sekitar  11,663  ton yang di antaranya padi sawah dan 25,304 ton padi ladang," terangnya.

Untuk kedepannya, Mustakim akan tetap melakukan usulan-usulan mengenai permasalahan pertanian dan pemanfaatan lahan yang ada di Berau kepada pemerintah provinsi dan pusat. Serta mencari varietas unggulanya, salah satunya  padi adan di Krayan yang memiliki nilai jual yang tinggi dengan kisaran harga sekitar Rp 35 ribu per kilogram.

“Hingga saat ini, untuk mencukupi kebutuhan beras yang ada. Kabupaten Berau masih dibantu dari luar daerah khususnya Jawa dan Sulawesi. Namun tetap memprioritaskan beras lokal untuk kebutuhan,” pungkasnya. (*/adf/arp)

 

 

Editor: uki-Berau Post

Tags

Rekomendasi

Terkini

Kontribusi BUM Desa di Kalbar Masih Minim

Kamis, 25 April 2024 | 13:30 WIB

Pabrik Rumput Laut di Muara Badak Rampung Desember

Senin, 22 April 2024 | 17:30 WIB
X