TANJUNG REDEB - Akibat penambahan kasus Covid-19 yang begitu signifikan di Berau. Sejumlah cabang olahraga (Cabor) naungan Komite Olahraga Nasional Indonesia (KONI) Berau mulai membatasi program latihan.
Seperti halnya pada cabor pencak silat yang terpaksa menunda program latihan taining center (TC). Dikatakan Ketua Ikatan Pencak Silat Indonesia (IPSI) Berau, Puguh Suprianto, sejak kasus Covid-19 mulai meningkat, saat itu juga pihaknya mulai menghentikan program TC yang sudah sempat dijalankan atlet selama dua bulan.
"TC mulai dihentikan pada saat sehari setelah pelaksanaan Pilkada, tepatnya sekitar 10 Desember lalu. Upaya mencegah klaster baru setelah pilkada. Jadi sempat berjalan dua bulan saja," ujarnya, kemarin (23/12).
Padahal ia menyebut, berencana ingin melanjutkan kembali latihan TC pada 24 Desember ini. Namun ternyata kasus semakin tak terbendung. Bahkan pihaknya akan kembali mencanangkan program khusus di awal Januari mendatang. "Tapi untuk program khusus ini sepertinya agak sedikit mengulang lagi di program latihannya," jelasnya.
Kendati demikian, dari pengurus sendiri pun dengan situasi saat ini tidak bisa berbuat banyak. Karena kondisi pandemi ini betul-betul mengganggu jalannya program cabor. "Jujur saja, selama melatih baru kali ini tiga kali program latihan gagal dilaksanakan karena situasi dan keadaan pandemi ini," terangnya.
Untuk itu, pihaknya pun mengingatkan para atletnya agar tetap menjaga kebugaran selama latihan mandiri. Meski tak dipungkiri akan sulit mengendalikan dan pasti tak berjalan maksimal. Terlebih latihan menggunakan alat latihan pun jelas juga tak memungkinkan.
"Diimbau kepada para atlet pencak silat, untuk tetap latihan mandiri dengan mematuhi protokol kesehatan. Kami juga mengimbau agar untuk tetap di rumah saja dan sebisa mungkin hindari adanya perkumpulan saat di luar rumah," tegasnya. (mar/arp)