Stok Minim, Harga Cabai Makin 'Pedas'

- Selasa, 5 Januari 2021 | 20:15 WIB
MELONJAK TINGGI: Harga cabai di Pasar Sanggam Adji Dilayas dalam beberapa pekan terakhir mengalami kenaikan cukup tinggi.
MELONJAK TINGGI: Harga cabai di Pasar Sanggam Adji Dilayas dalam beberapa pekan terakhir mengalami kenaikan cukup tinggi.

TELUK BAYUR – Dalam dua pekan terakhir harga cabai di Pasar Sanggam Adji Dilayas (SAD) menunjukkan sisi 'pedasnya'. Dari yang sebelumnya Rp 35 ribu per kilogram, kini harga cabai mampu mencapai Rp 100 ribu per kilogramnya.

Salah seorang pedagang sembako, Any mengatakan, kenaikan harga cabai ini mulai terjadi menjelang Natal dan tahun baru. Saat itu, ia menyebut harganya hanya Rp 35 ribu per kilogram, namun naik menjadi Rp 50 ribu per kilogram. 

"Tapi sepekan ini harganya makin naik tinggi sampai Rp 100 ribu per kilogram," katanya saat diwawancara Berau Post, Senin (4/1). 

Kenaikan ini juga terjadi pada beberapa jenis cabai lainnya, seperti cabai merah keriting dari harga Rp 50 ribu menjadi Rp 70 ribu per kilogram. Kemudian cabai rawit dari Rp 45 ribu menjadi Rp 100 ribu per kilogramnya.

Melonjaknya harga tumbuhan anggota genus Capsicum ini, menurutnya tak terlepas dari stok cabai luar daerah yang minim. Hingga distribusinya ke berbagai daerah, termaksud Berau menjadi terbatas.

Sementara itu, berbeda dengan cabai, harga bawang merah dan sayur-mayur lainnya di Pasar SAD relatif turun dibandingkan sebelumnya. Ia menyebutkan, harga bawang merah turun dari Rp 40 ribu per kilogram menjadi Rp 35 ribu per kilogram. 

"Buncis juga turun dari harga Rp 30 ribu per kilogramnya menjadi Rp 15 ribu per kilogramnya. Kalau wortel harganya stabil Rp 25 ribu sampai Rp 30 ribu per kilogram," jelasnya.

Terpisah, Kepala Pasar SAD, Salehuddin menyebut kenaikan harga beberapa bahan sembako di pasar, karena dipengaruhi kurangnya stok sayur yang ada. "Semakin banyak stok sayur akan semakin murah harganya. Akan tetapi jika makin sedikit, otomatis harga sayur akan terus naik, namanya juga hukum ekonomi," jelasnya.

Untuk harga cabai, dirinya mengatakan kenaikan terjadi karena stoknya yang makin menipis. "Bukan hanya cuaca yang membuat harga (sembako, red) menjadi naik, tetapi salah satunya faktor karena pandemi Covid-19," tutupnya. (*/mrd/arp)

 

 

Editor: uki-Berau Post

Tags

Rekomendasi

Terkini

Ekonomi Bulungan Tumbuh 4,60 Persen

Kamis, 28 Maret 2024 | 13:30 WIB

2024 Konsumsi Minyak Sawit Diprediksi Meningkat

Selasa, 26 Maret 2024 | 12:21 WIB

Pemprov Kaltara Tawarkan 17 IPRO ke Amerika

Selasa, 26 Maret 2024 | 09:30 WIB
X