900 Nakes di Berau Bakal Divaksin Pertama

- Rabu, 6 Januari 2021 | 14:50 WIB
ilustrasi
ilustrasi

TANJUNG REDEB – Sebanyak 900 tenaga kesehatan (nakes) dan tenaga relawan kesehatan di Kabupaten Berau akan mendapat vaksin Covid-19 gelombang pertama. Proses vaksinasi akan dilakukan saat vaksin tiba di Berau pada minggu ketiga Januari 2021.

Hal itu dikatakan Pelaksana tugas (Plt) Bupati Berau, Agus Tantomo, usai memimpin rapat dengan Dinas Kesehatan (Dinkes) Berau, membahas kedatangan dan persiapan vaksinasi Covid-19.

Seperti diketahui, 3 juta dosis vaksin Covid-19 dari Sinovac telah tiba di Indonesia. Vaksin Sinovac tersebut mulai didistribusikan ke 34 provinsi di Indonesia. Dikatakan Agus, jatah vaksin untuk Kabupaten Berau akan tiba pada minggu ketiga Januari 2021. Untuk tahap pertama sebanyak 1.800 dosis yang diperuntukkan untuk tenaga kesehatan.

Namun, untuk menjawab keraguan masyarakat mengenai keamanan vaksin tersebut, Agus mengaku akan menjadi orang pertama yang akan disuntik vaksin. “Iya didahului saya bersama pimpinan Forkopimda,” katanya.

Menurutnya, 900 tenaga kesehatan dan relawan di Kabupaten Berau lebih dahulu divaksin sesuai instruksi Kementrian Kesehatan. “Nakes didahulukan karena mereka yang berinteraksi dengan pasien. Setiap nakes akan mendapatkan dua kali suntik vaksin,” ujarnya.

Selain membahas persiapan vaksinasi, dalam rapat itu juga dibahas mengenai protokol kesehatan. Secara umum, lanjut Agus, masih banyak masyarakat yang melanggar protokol kesehatan. Padahal, menurutnya vaksin paling simpel dan murah yakni menerapkan protokol kesehatan, seperti memakai masker, mencuci tangan, dan menjaga jarak. “Tidak hanya di Berau, nyaris seluruh daerah di Indonesia masyarakatnya masih banyak yang melanggar protokol kesehatan,” katanya.

Sementara itu, Direktur RSUD dr Abdul Rivai, Nurmin Baso, mengatakan jumlah tenaga kesehatan di RSUD dan RSD Covid-19, ditambah tenaga relawan di RSD Covid-19 mencapai 700 orang. Dikatakannya, tenaga relawan Covid-19 juga akan mendapatkan vaksin pertama sesuai dengan jadwal. Sementara bagi perawat yang sedang mengandung, sementara  tidak diberikan vaksin. “Selain hamil, jika ada riwayat penyakit juga tidak divaksin. Ini sesuai aturan dari WHO (Word Healt Organisation) dan juga Kemenkes,” tuturnya.

Suriansyah, salah seorang perawat di RSUD dr Abdul Rivai mengatakan, dirinya telah menerima SMS pemberitahuan mendapatkan jadwal vaksin. Meski sebagai tenaga kesehatan, namun ia mengaku gugup untuk melaksanakan vaksin tersebut. “Gugup sih, tapi insyaAllah siap,” katanya, kemarin.

Kesiapan melakukan vaksinasi juga disampaikan Daniar, Bidan di RSUD dr Abdul Rivai. “Iya sudah terima SMS pemberitahuannya,” pungkasnya. (hmd/har)

Editor: izak-Indra Zakaria

Tags

Rekomendasi

Terkini

X