PROKAL.CO,
GUNUNG TABUR – Selama pandemi Covid-19 melanda di tahun 2020, penderita ISPA (infeksi saluran pernapasan atas) palingan dominan mengunjungi Puskesmas Gunung Tabur. Hal tersebut diungkapkan Kepala Unit Pelaksana Teknis (UPT) Puskesmas Gunung Tabur, Made Mahendra.
Dijelaskannya, dari berbagai penyakit yang ditangani pihaknya, penderita ISPA merupakan penyakit yang paling banyak ditangan. Dengan 365 kunjungan dan di bawahnya merupakan penyakit demam dengan 135 kunjungan.
Tingginya penderita ISPA di wilayah Gunung Tabur, menurutnya diakibatkan kebersihan lingkungan yang kurang serta perilaku hidup masyarakat yang tidak sehat. Penderitanya pun mayoritas orang dewasa yang memiliki kebiasaan merokok.
“Biasanya masyarakat penderita ISPA akan datang ketika mereka sudah mulai parah. Karena mereka juga takut akibat penyakit Corona yang berhubungan dengan saluran pernapasan,” katanya kepada Berau Post, Sabtu (9/1).
Pada tahun ini, Puskesmas Gunung Tabur juga disebutnya mendapat tambahan tiga dokter yang ditempatkan di bagian umum, anak-anak dan lansia. “Sebelumnya pada tahun 2020 kami hanya memiliki dua dokter, sehingga kurang. Setelah diajukan, ada tiga dokter untuk tahun 2021,” terangnya.
“Sedangkan dua dokter pada tahun 2020 telah keluar dan tidak aktif lagi di UPT Puskesmas Gunung tabur,” sambungnya.