Pihaknya juga telah menyiapkan tenaga pelaksana, jadwal pelayanan vaksinasi. Pada setiap tempat pelayanan vaksinasi, harus disediakan safety box dengan jumlah yang cukup berdasarkan jumlah sasaran. Safety box akan digunakan untuk menyimpan limbah vaksin yang telah digunakan.
“Untuk tempat penyimpanannya, juga sudah ada di RSUD dr Abdul Rivai. Di sana ada alat pendinginnya,” ujarnya.
Ia menuturkan, memperhatikan roadmap WHO Strategic Advisory Group of Experts on Immunization (SAGE) dan Rekomendasi Komite Penasihat Ahli Imunisasi Nasional (Indonesian Technical Advisory Group on Immunization), jumlah sasaran dan penahapan dilakukan mempertimbangkan ketersediaan vaksin dan waktu kedatangan vaksin.
“Makanya sasaran utamanya tenaga kesehatan dulu,” ujarnya.
Iswahyudi melanjutkan, jumlah nakes di Berau saat ini mencapai 700 orang, termasuk relawan Covid-19 yang bertugas di Rumah Sakit Darurat (RSD) Covid-19 di gedung eks Hotel Cantika Swara. “Satu nakes nanti mendapat dua kali suntikan vaksin,” jelasnya.
Dikutip dari The Verge, menurut ahli penyakit menular dari UCLA Health, Amerika Serikat, Otto Yang, menjelaskan alasan mengapa vaksin Covid-19 harus disuntikkan dua kali.