Lambat ke RS, Pasien Covid-19 Meninggal

- Rabu, 13 Januari 2021 | 12:40 WIB
PASIEN MENINGGAL: Satu pasien Covid-19 meninggal dunia dimakamkan di Pemakaman Covid-19, Jalan Bukit Ria, Tanjung Redeb, kemarin (12/1).
PASIEN MENINGGAL: Satu pasien Covid-19 meninggal dunia dimakamkan di Pemakaman Covid-19, Jalan Bukit Ria, Tanjung Redeb, kemarin (12/1).

TANJUNG REDEB – Kasus Kematian karena Covid-19 di Kabupaten Berau bertambah jadi 20 orang, setelah terjadi penambahan satu pasien meninggal dunia pada Selasa (12/1), sekira pukul 08.00 Wita. Pasien dengan kode Berau 1.652, warga Kecamatan Gunung Tabur, itu meninggal dunia di Rumah Sakit Umum Daerah (RSUD) dr Abdul Rivai, Tanjung Redeb.

Kepala Dinas Kesehatan (Dinkes) Berau, Iswahyudi, menyebutkan bahwa pasien yang meninggal tersebut baru mendapat perawatan pada Senin (11/1) sekira pukul 15.00 Wita. Pasien tersebut tiba di rumah sakit dalam keadaan tidak sadarkan diri, dengan keluhan sesak napas. Setelah dilakukan rapid tes, yang bersangkutan reaktif. Tim medis pun melakukan Tes Cepat Molekuler (TCM) yang hasilnya dinyatakan terkonfirmasi Covid-19 dengan kode Berau 1652.

“Bisa dibilang pasien terlambat dibawa ke rumah sakit. Pasien datang dalam kondisi kesehatan sudah memburuk,” kata Iswahyudi, Selasa (12/1).

Dikatakannya, penularan pasien tersebut merupakan transmisi lokal dan bukan hasil tracing dari kasus sebelumnya. “Sudah kritis baru dibawa ke rumah sakit. Tindakan yang pertama kami lakukan tentu rapid tes. Jika hasilnya reaktif, akan kami lanjutkan TCM. Jika terkonfirmasi, maka akan dilakukan tracing minimal 4 orang kontak erat yang bersangkutan,” imbuhnya.

Menurut Iswahyudi, masih banyak yang punya gejala tapi abai dan terlambat memeriksakan diri atau membawa pasien ke rumah sakit karena takut di-Covid-kan. Hal seperti ini yang membuat kondisi pasien semakin parah dan terlambat ditangani petugas medis. “Kasus saat ini banyak yang sudah parah baru dibawa ke rumah sakit, sehingga terlambat ditangani. Seharusnya begitu ada gejala muncul, segera bawa ke puskesmas terdekat untuk dilakukan deteksi awal,” jelasnya.

Ia mengatakan, setiap pasien yang masuk ke rumah sakit dilakukan rapid tes untuk menghindari risiko penularan kepada orang lain. Karena, saat ini gejala Covid-19 sudah berbagai macam. “Tujuannya ini bukan menyatakan pasien terkonfirmasi Covid-19, tapi untuk keamanan petugas kesehatan dan masyarakat. Jika memang tidak reaktif, ya tidak akan diperlakukan seperti pasien Covid-19. Karena keselamatan masyarakat nomor satu,” pungkasnya.

Berdasarkan data Dinas Kesehatan pada Selasa (12/1), selain penambahan satu kasus kematian, juga terdapat penambahan dua kasus terkonfirmasi dan 10 kasus selesai isolasi. Sehingga total kasus terkonfirmasi Covid-19 di Kabupaten Berau mencapai 1.652 kasus, dan 496 kasus masih menjalani perawatan. (hmd/har)

Editor: uki-Berau Post

Tags

Rekomendasi

Terkini

Bendungan Marangkayu Sudah Lama Dinanti Warga

Jumat, 29 Maret 2024 | 16:45 WIB
X