TANJUNG REDEB - Badan Urusan Logistik (Bulog) Berau, membeli 83 ton beras hasil panen petani lokal sepanjang 2020.
Dikatakan Pimpinan Bulog Berau Apriansyah, beras produksi lokal berkualitas baik. Salah satunya yang dibeli pihaknya dari sentra produksi beras petani di Kampung Buyung-Buyung, Kecamatan Tabalar.
“Kebetulan yang (beras) masuk semuanya jenis premium. Harga beli di Bulog Rp 10.500 per kilogram,” katanya kepada Berau Post, Selasa(12/1).
Dikatakannya, pihaknya sudah mendatangi sentra-sentra produksi beras lokal yang ada di Berau. Namun tidak semua petani lokal bersedia menjual hasil panennya ke Bulog, karena persoalan harga beli yang dibanderol Rp 10.500 per kilogram. Selain itu, pihaknya juga memiliki standar kualitas beras yang akan dibeli dari petani. “Kalau memenuhi standar kualitas dan harga sepakat, langsung kami timbang, bayar,” ujarnya.
Diakuinya, sebagian petani memang lebih memilih menjual hasil panen mereka ke perusahaan-perusahaan yang ada di lingkungan mereka.
“Terutama perusahaan-perusahaan perkebunan, para petani lebih suka menjualnya ke perusahaan karena harganya bisa sampai Rp 12 ribu per kilogram,” tuturnya.
Menurutnya, kondisi Berau memang berbeda dengan daerah lain. Karena banyak perusahaan yang memiliki mes yang dihuni ratusan hingga ribuan karyawannya, yang membutuhkan banyak pasokan beras per bulannya. “Kebutuhan beras bagi perusahaan juga besar. Tapi tidak semua petani jual ke perusahaan, ada juga yang bersedia menjualnya ke Bulog,” ujar dia.
Dikatakan, beras-beras yang dibeli pihaknya dari petani lokal, akan disalurkan untuk memenuhi kebutuhan masyarakat, khususnya dalam membantu program-program pemerintah. (*/fif/udi)