TANJUNG REDEB – RT 17, Kelurahan Gunung Panjang terus mengembangkan budidaya ikan di lingkungannya. Budidaya ikan tersebut merupakan bantuan dari Dinas Perikanan Berau mulai dari kolam ikan hingga pakannya.
Ketua RT 17, Purwanto mengatakan, ikan yang dibudidayakan seperti jenis lele, nila dan patin. Untuk jenis ikan patin, ia menerangkan hanya dikonsumsi untuk warga.
“Kalau ikan lele dan ikan nila, itu merupakan salah satu sumber pembantu ekonomi bagi anggota pengurus,” katanya.
Selain tiga jenis ikan tadi, ia bersama warganya ingin mencoba membudidayakan ikan gurame. Sebab, ikan tersebut menurutnya sangat jarang dibudidayakan di Berau.
“Insya Allah 500 ekor bibit Gurame sudah ada. Ukuran keramba untuk bibit sementara 2X2X2, kalau sudah umur 2 sampai 3 bulan, baru diperbesar ukuran kerambanya,” ujarnya.
Bibit ikan gurame ini didapatkan dari swadaya anggota dasa wisma dan bibit miliknya sendiri. Untuk 100 ekor bibit ikan gurame, ia menyebut memerlukan dana RP 1 juta. “Karena satu ekor bibitnya di sini (Berau, red) mahal. Harganya Rp 10 ribu,” tuturnya.
Untuk menangani biaya yang besar, pihaknya pun sedang mencoba mengganti pakan dengan magot untuk menghemat biaya pakan ikan. Terlebih Purwanto mengaku telah lama mengembangkan magot. Sehingga bibit magot miliknya sudah lumayan banyak.
“Saat ini masih tahap uji coba, jika memang ikannya suka, maka akan digunakan campuran magot untuk ke depannya,” pungkasnya. (*/adf/arp)
