TANJUNG REDEB – Usaha laundry pada masa pandemi Covid-19 cukup tertekan. Menurunnya pengguna jasa ini, membuat penurunan omzet bagi para pengusaha laundry tak terelakan.
Salah satunya Dian Fahira, pengusaha laundry di Jalan Karang Mulyo. Ia mengaku penurunan omzet laundrynya, selama pandemi mencapai 50 persen. Besarnya penurunan tersebut tak terlepas dari pengguna jasanya yang mayoritas karyawan perusahaan dirumahkan.
“Biasanya kami menerima 100 kilogram per hari, tetapi kini cuman rata-rata 40 kilogram per hari,” katanya.
Meski merasa terpukul, Dian tetap berusaha mempertahankan usaha yang telah digelutinya selama lima tahun terakhir tersebut. “Alhamdulillah masih bisa bertahan walaupun seperti ini keadaannya,” ucapnya.
“Saya berharap ke depannya semua (pandemi,red) cepat selesai dan kembali normal seperti sediakala,” sambungnya.
Hal senada juga disampaikan pengusaha laundry lainnya, Diana. Bahkan, ia mengungkapkan penurunan omzetnya terjadi sangat signifikan, yaitu mencapai 70 persen.
Akibat penurunan omzet yang besar tersebut, dirinya pun terpaksa harus mengurangi jumlah karyawannya. “Yang tadinya ada lima orang, sekarang sisa satu orang,” imbuhnya.
Sebelum adanya pandemi, ia mengatakan, biasa menerima 150 kilogram laundry setiap harinya. Namun, turun menjadi 20 kilogram per harinya. “Supaya usaha ini tidak berhenti total, saya coba bisnis lain dengan menerima orderan pesanan kue,” ungkapnya. (*/fif/arp)