APD Menipis, BPBD Kehabisan Kantong Jenazah

- Sabtu, 16 Januari 2021 | 19:54 WIB
LOGISTIK COVID: Stok alat pelindung diri (APD) seperti masker dan sarung tangan di BPBD Berau mulai menipis. Sementara kantong jenazah untuk pasien Covid-19 yang meninggal sudah habis.
LOGISTIK COVID: Stok alat pelindung diri (APD) seperti masker dan sarung tangan di BPBD Berau mulai menipis. Sementara kantong jenazah untuk pasien Covid-19 yang meninggal sudah habis.

TANJUNG REDEB – BadanPenanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Berau saat ini kehabisan kantong jenazah. Selain itu, stok alat pelindung diri (APD) seperti masker N95, sepatu boot, dan sarung tangan juga mulai menipis.

Kepala Bidang Kedaruratan dan Logistik BPBD Berau, Novian Hidayat, mengatakan bahwa kantong jenazah itu diperlukan untuk pemakaman pasien Covid-19 yang meninggal dunia. Selain itu, juga digunakan untuk korban meninggal dunia karena kecelakaan, bunuh diri, atau penemuan mayat.

“Sekarang stok kantong jenazah sudah tidak ada lagi di BPBD. Kantong jenazah itu bantuan dari BNPB (Badan Nasional Penanggulangan Bencana),” kata Novian, Jumat (15/1).

Habisnya stok kantong jenazah karena kasus meninggal dunia karena Covid-19 di Kabupaten Berau terus bertambah. Sejauh ini sudah 21 pasien Covid-19 meninggal dan dimakamkan di Berau. Menurutnya, untuk pemakaman satu jenazah pasien Covid-19, dibutuhkan dua kantong jenazah. “Selain itu kan kantong jenazah juga diperlukan untuk korban meninggal jika terjadi kecelakaan, bunuh diri, maupun penemuan mayat,” katanya.

Novian mengatakan, pihaknya telah mengusulkan pengadaan kantong jenazah melalui anggaran penanganan Covid-19. Namun hingga saat ini belum terealisasi. Harga satu kantong jenazah kata dia mencapai Rp 400 hingga Rp 500 ribu. “Semoga saja tidak ada yang meninggal lagi. Karena stok kantong jenazah di BPBD sudah habis saat ini,” ucapnya.

Selain kantong jenazah, ia menuturkan, stok alat pelindung diri (APD) seperti masker N95, sepatu boot, dan sarung tangan juga sudah menipis di gudang Logistik Covid-19 di BPBD. Sementara sekali pemakaman pasien Covid-19 yang meninggal dunia, dibutuhkan tiga lapis sarung tangan dan masker. Untuk sementara tim pemakaman pasien terpaksa menggunakan masker medis saat melakukan pemakaman jenazah pasien Covid-19 yang meninggal. “Iya mau tidak mau pakai masker medis dahulu. Kalau baju hazmat masih ada. APD lainnya yang menipis,” jelasnya.

Kepala Dinas Kesehatan (Dinkes) Berau, Iswahyudi, mengakui stok hazmat memang masih banyak, baik di Dinas Kesehatan maupun Rumah Sakit Umum Daerah (RSUD) dr Abdul Rivai. “Begitu ada permintaan akan kami berikan ke tim. Kalau kantong jenazah kami usahakan pengadaannya,” singkatnya. (hmd/har)

Editor: uki-Berau Post

Tags

Rekomendasi

Terkini

Arus Balik Lewat Laut di Samarinda Menurun

Selasa, 16 April 2024 | 18:07 WIB

Drainase di Jalan Juanda Dikerjakan Bertahap

Selasa, 16 April 2024 | 18:00 WIB

Rp 11 M untuk Perbaikan Jalan Sungai Buntu

Selasa, 16 April 2024 | 17:15 WIB

Arus Balik Lewat Laut di Samarinda Menurun

Selasa, 16 April 2024 | 17:00 WIB

Di Kutai Barat, Pertalite Lebih Mahal dari Pertamax

Selasa, 16 April 2024 | 16:30 WIB

BKPSDM Balikpapan Pantau Hari Pertama Kerja

Selasa, 16 April 2024 | 15:00 WIB

Tim Respons Brimob Padamkan Karhutla

Selasa, 16 April 2024 | 12:15 WIB

Tabrak Truk, Pengemudi Motor di Bontang Meninggal

Selasa, 16 April 2024 | 09:04 WIB
X