PROKAL.CO,
TANJUNG REDEB – Berbagai daerah tengah dilanda musibah. Seperti banjir di Kalimantan Selatan, gempa bumi di Sulawesi Barat, hingga yang terjadi pada Sabtu (16/1) lalu, banjir dan tanah longsor di Manado, Sulawesi Utara.
Berbagai fenomena bencana alam yang terjadi di beberapa daerah itu, turut membuat jajaran Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Berau meningkatkan kewaspadaan.
Dikatakan Kepala Pelaksana (Kalak) BPBD Berau Thamrin, selain berkaca dari rentetan bencana yang terjadi di beberapa daerah, kewaspadaan dan kesiapsiagaan ditingkatkan karena Januari 2021 diprediksi sebagai puncak dari fenomena La Nina yang melanda Berau. Hal itu, lanjut dia, mengacu pada prediksi Badan Meteorologi Klimatologi dan Geofisika (BMKG) Berau.
Dari hasil koordinasi pihaknya, ancaman banjir besar seperti di Kalsel dan gempa bumi di Sulawesi Barat, memang sangat kecil potensinya terjadi di Berau. “Tapi ini musim La Nina, maka tidak menutup kemungkinan hujan akan terus turun di Berau, walau tidak berpotensi menyebabkan banjir yang besar,” terangnya kepada Berau Post kemarin (17/1).
Yang menjadi perhatian pihaknya di puncak La Nina ini, adalah ancaman tanah longsor. Sebab sesuai pendataan kawasan rawan bencana yang dilakukan pihaknya, banyak titik yang masuk dalam kawasan rawan longsor. Khususnya di kawasan pegunungan. “Yang menjadi perhatian kita saat ini adalah longsor. Kalau gempa ataupun banjir besar seperti yang terjadi di luar daerah, rasanya kecil kemungkinan terjadi,” katanya.
Makanya Thamrin mengimbau masyarakat, agar selalu waspada dan menjauhi kawasan pegunungan atau lingkungan dengan tebing-tebing curam, saat hujan deras turun. “Termasuk bagi nelayan, karena di puncak La Nina ini, ketinggian gelombang juga cukup membahayakan,” jelasnya.